logo

Kampus

Di GEVOIR 2022, ITNY Sabet Juara 2 Geothermal Paper Competition

Di GEVOIR 2022, ITNY Sabet Juara 2 Geothermal Paper Competition
Tim mahasiswa Teknik Geologi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) meraih Juara 2 dalam ajang Geothermal Paper Competition GEVOIR 2022 (EDUWARA/Humas ITNY)
Redaksi, Kampus20 Februari, 2022 20:40 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Tim mahasiswa Teknik Geologi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), yang terdiri dari Febryanto (Teknik Geologi 2019), Dimas Ramadhan (Teknik Geologi 2019) dan Unggul Prabowo (Teknik Geologi 2017), meraih Juara 2 dalam ajang Geothermal Paper Competition. Pengumuman pemenang dilaksanakan pada 9 Februari 2022.

Geothermal Paper Competition merupakan bagian dari acara tahunan GEVOIR yang diselenggarakan oleh Student-Chapter (SC) Indonesia Geothermal Association (INAGA) Universitas Trisakti.

Tahun ini tema GEVOIR 2022 adalah “Optimizing Geothermal Energy as Future Energy”. Pada kompetisi tersebut, Tim ITNY menyertakan paper berjudul “Identifikasi Manifestasi Panas Bumi Menggunakan Machine Learning: Studi Kasus Daerah Ungaran”.

“Kami ingin mengembangkan suatu kecerdasan buatan melalui permodelan machine learning dari data-data geologi permukaan (manifestasi panas bumi) yang belum terkelola secara optimal. Sehingga, dapat dimanfaatkan dalam membantu proses identifikasi jenis panas bumi secara digital di daerah Gunung Ungaran,” jelas Febriyanto saat ditemui di Kampus ITNY, Sabtu (19/2/2022), seperti dilansir dalam laman resmi LLDIKTI V.

Kepala Bagian Kemahasiswaan ITNY, Rizqi Muhammad Mahbub, mengaku bangga atas prestasi mahasiswa Teknik Geologi ITNY yang berupaya keluar dari zona nyaman untuk mengembangkan technical skill dan menerapkan teknologi dalam bidang ilmu kebumian.

“Pengalaman kalian akan menjadi bekal kerja atau membuat startup nantinya", ujar Rizqi.

Aggota Tim ITNY, Unggul, yang sering menjuarai paper competition, berharap tren riset berbasis kolaborasi terus didukung oleh pihak-pihak terkait, utamanya dari segi kebutuhan data.

“Saya berharap di masa depan sistem kecerdasan buatan ini dapat di manfaatkan dalam membantu geologist melakukan proses eksplorasi awal keberadaan manifestasi panas bumi,” pungkasnya.

Read Next