logo

Sekolah Kita

Di Jumat Agung, Siswa Stella Duce 2 Pentaskan Tablo Sengsara Yesus

Di Jumat Agung, Siswa Stella Duce 2 Pentaskan Tablo Sengsara Yesus
Siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta menggelar pementasan tablo drama kisah sengsara Yesus yang dikemas dengan kontekstualisasi masyarakat hari ini, bertepatan dengan Jumat Agung (7/4/2023). (EDUWARA/Dok. SMA Stece 2 Yogyakarta)
Setyono, Sekolah Kita10 April, 2023 02:32 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Para siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta menggelar pementasan tablo drama kisah sengsara Yesus yang dikemas dengan kontekstualisasi masyarakat hari ini, bertepatan dengan Jumat Agung (7/4/2023).

Pementasan yang disiapkan selama dua bulan ini, selain melibatkan para siswa dari seluruh nusantara juga mengajak warga di Kampung Mangkukusuman Kota Yogyakarta, lingkungan SMA Stella Duce 2 berada.

Dalam rilis Jumat sore (7/4/2023), mewakili Tim Produksi Tablo Paskah 2023, Felix Gading Purnama mengatakan keinginan menghadirkan kontekstualisasi masyarakat sekarang karena tidak ingin perayaan Paskah menjadi seremoni dan rutinitas belaka ketika kisahnya dihadirkan tanpa penghayatan.

"Kami para siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berupaya menunjukkan kepada publik kisah sengsara Yesus Kristus layak dihadirkan dengan proses kontekstualisasi dengan situasi masyarakat hari ini," terangnya.

Tim produksi membayangkan jika Yesus hadir pada zaman ini, tentu masyarakat yang memprotes dan menghujat Dia adalah orang-orang yang biasa saja: pedagang pasar, aparat birokrasi, petani dan nelayan, aparat militer, barisan emak-emak, tukang parkir, tukang ojek, dan sebagainya.

"Jenis orang yang sama pula lah yang juga awalnya rajin menjadi followers setia Yesus. Kisah sengsara juga tidak lepas dari konteks sosial dan politik kala itu," lanjut Gading.

Gading menambahkan lewat tablo ini berharap publik melihat dan memiliki kesadaran kisah sengsara Yesus Kristus yang terjadi 20 abad silam masih relevan dengan situasi konkret hari ini di masyarakat kita.

Bahwa Tuhan hadir dalam persoalan nyata yang dihadapai manusia hari ini. Dengan demikian alasan logis dan alasan iman mengapa Yesus dihukum mati dapat sungguh dirasakan oleh banyak orang.

"Kami mempersiapkan pentas ini selama dua bulan terakhir. Para siswa yang terlibat di agenda ini kesemuanya tinggal di asrama dan memiliki beragam latar belakang budaya karena berasal dari pelosok nusantara," ucapnya.

Tak hanya dari sekolah, Paroki St Antonius Kotabaru, dan Seminari Tinggi St Paulus, namun dukungan dari umat Katolik di kampung Mangkukusuman juga terlihat nyata.

Gading mengatakan keterlibatan warga dan penggunaan jalan kampung di sekeliling SMA Stella Duce 2 dimaksudkan untuk menghadirkan bukti nyata keberagaman di Kampung Mangkukusuman Kota Yogyakarta. 

Read Next