Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam ranah mendekatkan materi pembelajaran ke siswa.
Tergabung dalam program besar 'Jogja Smart Provinsi', Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya menyebut pihaknya tengah menggodok program pelayanan digital yang sewaktu-waktu bisa diakses siswa di manapun dan kapanpun.
"Dalam pemanfaatan teknologi ini kami sudah membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang fokus pada pengembangan berbagai inovasi untuk mendorong kemajuan proses belajar mengajar para siswa," jelas Didik, Rabu (11/1/2023).
Setelah menghadirkan program aplikasi Jogja Class, Jogja Budaya, dan Jogja Media, Didik mengatakan tahun ini pihaknya berencana meluncurkan Jogja Belajar Televisi (JB Televisi).
"JB Televisi adalah program televisi streaming untuk mendukung proses pembelajaran. Kita jadwalkan program ini dipadukan dengan radio streaming yang sudah ada," katanya.
Melalui JB Televisi, tidak hanya para guru yang nantinya mengisi konten pembelajaran yang bisa diakses siswa, Disdikpora akan mengundang berbagai pihak praktisi pendidikan untuk mengisi programnya melalui Kominfo Pemda DIY.
"Harapan kita kehadiran JB Televisi ini merangsang para insan pendidik Yogyakarta, terutama para guru, terus mengembangkan inovasi pembelajaran bagi siswanya," lanjut Didik.
Jogja Belajar Trainer
Tak hanya program layanan pendidikan secara streaming yang dihadirkan, Disdikpora berencana mengembangkan program lainnya sebagai upaya peningkatan kualitas siswa.
Disdikpora Yogyakarta, lanjut Didik, akan meluncurkan program Jogja Belajar Trainer dan Jogja Belajar Sport.
Jogja Belajar Trainer nantinya akan fokus pada upaya pengembangan kapabilitas dan peningkatan daya juang siswa agar siap berwirausaha selepas menyelesaikan pendidikan menengah.
Nantinya melalui program ini, sekolah juga diminta untuk menyediakan wadah bagi siswa untuk berwiraswasta.
Sedangkan untuk JB Sport, yang bakal dikerjasamakan dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) guna mewujudkan sekolah-sekolah khusus olahraga, menyediakan laboratorium di sekolah sebagai upaya mengikat para atlet tetap berada di Yogyakarta.
"Diharapkan lewat program ini siswa yang berasal dari luar daerah dan masuk ke sekolah khusus olahraga tidak perlu berpindah domisili dan tetap bisa belajar jarak jauh," katanya.
Tidak hanya itu, keberadaan laboratorium ini diharapkan mampu menyelesaikan tantangan yang dihadapi guru-guru yang menginginkan siswanya tetap berprestasi akademik ditengah prestasi olahraganya.