logo

Kampus

Dua Hari di Cianjur, Tim UGM Berhasil Petakan 1500 Ha Area Terdampak Gempa

Dua Hari di Cianjur, Tim UGM Berhasil Petakan 1500 Ha Area Terdampak Gempa
Dua Hari di Cianjur, Tim UGM Berhasil Petakan 1500 Ha Area Terdampak Gempa (UGM)
Setyono, Kampus13 Desember, 2022 16:56 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Dari target 5.000 hektare area terdampak gempa di Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Tim dari Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta UGM berhasil melakukan pemetaan area terdampak gempa bumi seluas 1.500 hektare.

Berlangsung selama dua hari yaitu pada 7 Desember 2022-9 Desember 2022, pemetaan area terdampak gempa ini merupakan wujud kerjasama dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) Fakultas Teknik.

"Pemetaan area ini kami menggunakan GNSS tipe Geodetic dan pesawat nirawak/UAV VTOL P330 yang membawa sensor kamera dengan resolusi 40Mp dan sensor portable Lidar," kata ketua Tim Ruli Andaru dalam rilis Selasa (13/12/2022).

Dalam kegiatan ini, tim secara komprehensif memetakan memetakan dampak kerusakan bangunan dan fasilitas umum akibat gempa, menganalisis pergerakan tanah, dan penentuan area relokasi hunian warga.

Ruli menyampaikan pemetaan dilakukan secara ekstra terestrial yaitu dengan melakukan pemotretan udara dengan wahana UAV secara fotogrametris. Sementara UAV yang diterbangkan memiliki kapasitas baterai 30.000 mAh dengan kemampuan terbang selama 100 menit dan cakupan area pemotretan seluas 1.500 Hektare.

Direncanakan area seluas 5000 hektar dapat dipetakan dalam kurun waktu 2 hari lapangan. Beberapa spot area juga akan dilakukan penyimpanan dengan teknologi Lidar untuk mendapatkan data permukaan topografi/surface yang lebih detail.

"Selama dua hari di lapangan, kami menjumpai beberapa kendala teknis maupun non teknis sehingga dari target 5.000 Ha ini baru terpetakan sejumlah 1500 Ha saja,"ungkap Ruli.

Ruli menyebutkan faktor cuaca dan juga pergerakan pesawat udara (helikopter) di sekitar lokasi untuk transportasi logistik menjadi kendala yang dominan saat itu. Kondisi tersebut menyebabkan slot penerbangan UAV TRC FT UGM menjadi terbatas.

Kendati begitu, area yang berhasil dipotret ini telah mampu memberikan gambaran kondisi terkini pasca gempa dan selanjutnya akan diproses dan dibuat tampilan visualnya dalam sebuah peta foto dan peta garis.

"Dengan kemampuan pembentukan permukaan terrain secara 3D, gambaran elevasi dan tingkat kelerengan tanah dapat diukur secara teliti. Hasil mapping ini nantinya juga akan diintegrasikan dengan hasil mapping institusi lain dan akan di-upload di portal BNPB,"imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Desa Bunikasih, Solehudin, berterima kasih atas kegiatan pemetaan ini. Peta yang dihasilkan nantinya bisa memberikan kontribusi untuk desa, khususnya untuk memberikan informasi dampak secara lebih detail dan juga untuk kegiatan relokasi hunian warga Bunikasih.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama FT UGM, Dr. Ali Awaludin, mengatakan tim mapping dari Departemen Teknik Geodesi ini merupakan tim pertama yang dikirimkan Fakultas Teknik UGM.

Selanjutnya dalam beberapa waktu mendatang akan disusul oleh tim lain dari sejumlah departemen di Fakultas Teknik untuk keperluan asesmen lainnya. "Beberapa waktu mendatang, tim ini juga akan melakukan pemetaan untuk keperluan mitigasi bencana rob di Semarang,"tutupnya.

Read Next