logo

Kampus

FH UB Menangkan Hibah OKP dari NUFFIC Senilai Rp1,2 Miliar

FH UB Menangkan Hibah OKP dari NUFFIC Senilai Rp1,2 Miliar
Gedung Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang (EDUWARA/Universitas Brawijaya)
Fathul Muin, Kampus19 Januari, 2022 13:15 WIB

Eduwara.com, MALANG — Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) bekerja sama dengan Van Vollenhoven Institute (VVI) Leiden, Law School, memenangkan hibah Orange Knowledge Program (OKP) NUFFIC yang didanai Kementerian Luar Negeri Belanda senilai Euro €75.000 atau setara Rp 1,2 miliar.

Ketua Pusat Pengembangan Studi Sosio Legal (PPSL) FH UB, Fachrizal Afandi, mengatakan proposal program yang diajukan lembaga tersebut terkait pelatihan tingkat lanjut Sosio Legal untuk akademisi dan peneliti hukum berhasil menyisihkan puluhan proposal dari berbagai negara berkembang yang diajukan kepada NUFFIC.

"Direncakan program ini akan berlangsung dari 1 April 2022 hingga 31 Maret 2023," katanya, Selasa (18/1/2022).

Pelatihan Sosio Legal yang akan diselenggarakan PPSL FH UB ini, kata dia, akan menggandeng Asosiasi Studi Sosio Legal Indoenesia (ASSLESI). Pelatihan ini akan berbentuk training for trainers untuk membangun kapasitas sekelompok kecil profesional di lingkungan kampus. 

Sasaran utama dari pelatihan ini adalah para dosen yang mengajar mata kuliah Sosio Legal seperti Antropologi Hukum, Sosiologi Hukum, Politik Hukum, Kriminologi, dan juga dosen hukum yang tertarik  mengintegrasikan pendekatan semacam tersebut dalam mata kuliah doktrinal mereka.

Jacqueline Vel, peneliti senior VVI, mengatakan saat ini minat pada pendekatan Sosio Legal untuk studi, pengajaran, dan penerapan hukum di Indonesia sedang meningkat. Hal ini, menurut dia, karena pengetahuan yang dihasilkan dari pendekatan ini menjadi kunci untuk mempertahankan dan melindungi prinsip supremasi hokum/rule of law. 

Para ahli hukum yang memahami isu-isu Sosio Legal seperti bagaimana hukum beroperasi dalam praktik, bagaimana hukum itu tertanam secara institusional dan apa ancaman utama terhadap fondasi institusional negara hukum memainkan peran sentral dalam memperjuangkan supremasi hukum. 

Namun kata dia, masih banyak dosen yang masih belum menemukan model yang tepat untuk pengajaran Sosio Legal yang mereka lakukan. 

Oleh karena itu, melalui pelatihan ToT Sosio Legal selama setahun ini diharapkan akan menghasilkan model dan orang-orang yang siap untuk melakukan penelitian dan pembelajaran Sosio Legal secara masif.

Dekan FH UB, Muchamad Ali Safaat, menyambut baik keberhasilan PSSL dalam memenangi hibah ini. Selain bisa memacu semangat civitas FH UB dalam melakukan kolaborasi internasional, kegiatan tersebut juga sejalan dengan program kerja utama FH dalam melakukan internasionalisasi pendidikan hukum di lingkungan Universitas Brawijaya. 

Read Next