logo

Bisnis

Fokus Rampingkan Rantai Pasok Perikanan, Platform Besutan Alumni IPB Ini Raih Pendanaan dari Investor

Fokus Rampingkan Rantai Pasok Perikanan, Platform Besutan Alumni IPB Ini Raih Pendanaan dari Investor
Nelayan beraktivitas di kios hasil tangkapan laut Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa, 12 Oktober 2021. (Ismail Pohan/Trenasia.com)
Bunga NurSY, Bisnis29 Maret, 2022 12:26 WIB

Eduwara.com, BOGOR—Fishlog, platform perdagangan pasar perikanan B2B (business to business) karya alumni IPB University, mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor dalam dan luar negeri.

Dilansir dari rilis pers IPB University pada Senin (28/03/2022), investor itu antara lain Insignia Ventures Partners. Arise Ventures, KK Fund, Ango Ventures dan startup India Captain Fresh. Kemudian, ada pula Co-founder dan CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata, Co-founder Awan Tunai Windy Natriavi, Co-founder Shipper CMO Jessica Hendrawidjaja dan para investor strategis lainnya dari Indonesia yang ikut mendanai.

Fishlog dikembangkan pada 2020 oleh Bayu Anggara, Reza Fahlepi, dan Abdul Halim yang memiliki latar belakang pendidikan jurusan perikanan dan peternakan IPB University.

Mereka juga memiliki pengalaman bekerja sama dalam proyek dengan perusahaan perikanan selama bertahun-tahun. Seperti ekspor hasil perikanan, mengelola operasi penyimpanan dingin dan konsultasi tentang standarisasi keamanan makanan laut.

“Fishlog akan memanfaatkan pendanaan ini untuk pengembangan produk dari layanan digital perikanan pertama di Indonesia. Selain itu, Fishlog juga berencana meningkatkan jaringan regionalnya di seluruh negeri dan membangun kapabilitas tim yang akan memungkinkan mitra baru untuk bergabung,” ujar Bayu Anggara, Co-Founder dan CEO Fishlog.

Menurutnya, para pendiri Fishlog telah memahami tantangan yang ada di dalam industri perikanan serta siap memimpin industri perikanan Indonesia. 

“Melalui Fishlog, kami membangun go-to marketplace enabler untuk semua pemangku kepentingan perikanan di Indonesia. Kami merampingkan proses rantai pasokan menjadi lebih efisien dan transparan dengan cara yang lebih berkelanjutan,” kata Bayu.

Dia menambahkan, Fishlog diluncurkan dengan platform digital yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan perikanan, termasuk nelayan, mitra pemrosesan dan logistik rantai dingin. 

Fishlog hadir dengan fokus khusus pada penguatan distribusi untuk meningkatkan volume. “Sejak menerapkan model ini, Fishlog telah meningkatkan pendapatan hampir 20 kali lipat dari tahun ke tahun,” imbuhnya.

Ia mengatakan, Fishlog juga telah menyediakan solusi digital untuk gudang penyimpanan dingin dalam meningkatkan utilitas dengan menghubungkan lebih banyak pemasok dan pembeli. Fishlog juga memudahkan para pemasok dalam mengakses barang.

Menurutnya, Fishlog berhasil membawa teknologi ke dalam rantai pasokan perikanan, menyediakan saluran distribusi yang kuat bagi nelayan serta akses mudah bagi pembeli untuk mendapatkan barang secara real-time.

Ketersediaan ikan secara real-time akan berkontribusi pada pemerataan harga dan mengatasi kesenjangan akses di seluruh jaringan rantai pasokan negara.

Sementara itu, menurut pendiri Insignia Ventures Partners Yinglan Tan, dengan meningkatnya platform perdagangan end-to-end yang berkembang di seluruh sektor tradisional, tantangan rantai pasokan yang terputus menjadi lebih jelas dari sebelumnya. 

“Kami juga melihat adanya permintaan solusi yang berbasis teknologi yang mampu menghadirkan akses yang lebih besar namun hemat biaya bagi para pelaku pasar,” ujarnya.

Yinglan Tan juga menambahkan bahwa fokus Fishlog pada digitalisasi distribusi penyimpanan dingin, membawa Fishlog berada di posisi yang tepat untuk memimpin upaya mengatasi inefisiensi yang sudah berlangsung lama di dalam industri perikanan Indonesia.

Read Next