logo

Kampus

Gandeng Universitas, BAPETEN Tumbuhkan Kesadaran akan Nuklir

Gandeng Universitas, BAPETEN Tumbuhkan Kesadaran akan Nuklir
Plt Bapeten Sugeng Subarjo didampingi Wakil Rektor UNY Siswantoyo, Rabu (25/5), menjelaskan tentang isi kerja sama antara kedua belah pihak dalam penelitian maupun sosialisasi kebermanfaatan tenaga nuklir. (EDUWARA/Setyono)
Setyono, Kampus25 Mei, 2022 21:58 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Menyadari kecilnya kesadaran masyarakat akan besarnya kebermanfaatan tenaga nuklir, khususnya di sektor energi, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) mengajak perguruan tinggi untuk menyosialisasikan pemanfaatan tenaga nuklir ke masyarakat.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan Bapeten pada Rabu (25/5/2022) menjalin kerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Kerja sama ini ditandatangani Plt BAPETEN Sugeng Subarjo dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY Siswantoyo, di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).

Usai acara, Sugeng menjelaskan kerja sama ini memberikan kesempatan dan peluang kepada para akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, untuk melakukan berbagai penelitian serta kajian tentang pemanfaatan nuklir di berbagai fasilitas milik BAPETEN.

"Kami berharap dari berbagai penelitian maupun kajian itu, para akademisi bisa memberikan pemahaman tentang kebermanfaatan tenaga nuklir. Selama ini tingkat kepercayaan masih rendah," jelasnya.

Tidak hanya menggandeng perguruan tinggi, menurut Sugeng, BAPETEN telah menggagas upaya pengkajian pemanfaatan tenaga nuklir sebelum proses perizinan (pra licensing) pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) baru.

Terbuka buat umum, kajian ini fokus pada jenis reaktor yang paling cocok di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga membuka peluang untuk penerapan teknologi terbarukan yang digunakan.

"BAPETEN masih melihat Modular Reaktor Kecil (SMR) nuklir sangat sesuai dengan Indonesia. Selain bisa ditempatkan di daratan, reaktor ini bisa ditempatkan pada kapal laut untuk membantu suatu daerah yang terkena bencana," lanjutnya.

Melalui program ini, menurut Sugeng merupakan batu loncatan untuk pemanfaatan teknologi nuklir yang selama dua puluh tahun terakhir ini hanya menjadi wacana.

Dengan kehadiran SMR sebagai reaktor kecil yang lebih aman, efisien, dan mudah dikelola maka kepercayaan dari masyarakat pada pemanfaatan nuklir akan tumbuh.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY Siswantoyo mengatakan kerja sama adalah bentuk sinergitas akademik dengan industri atau pemerintahan.

Ini juga merupakan upaya berbenah diri dan konsolidasi menyongsong perubahan status kelembagaan UNY menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) pada 2023.

"Dengan status sebagai PTN-BH, UNY terus berupaya melakukan transformasi kelembagaan dan keilmuan, kemandirian finansial, dan pemantapan budaya penelitian," terangnya.

Read Next