Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Keberhasilan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menghilirkan sejumlah inovasi peneliti diapresiasi pemerintah pusat. Usai penerimaan penghargaan, UGM dinyatakan masuk dalam sepuluh besar kampus terbaik dalam poin tanpa kemiskinan di Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Dalam hilirisasi penelitian lewat Science Techno Park (STP), UGM mendapatkan World Intellectual Property Organization (WIPO) Intellectual Property Enterprise Medal dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia saat peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia.
Penghargaan diserahkan Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin kepada Rektor UGM Panut Mulyono Selasa (26/4/2022) di Jakarta.
UGM STP telah melaksanakan penghiliran hasil inovasi yang sejalan dengan fokus prioritas nasional antara lain Kesehatan, Pertanian Terpadu, Energi Baru dan Terbarukan, Manufaktur, Rekayasa, Teknologi Informasi, dan Komunikasi (MRTIK), dan Heritage, Art, and Culture Sustainability Management.
"Hingga saat ini tercatat sebanyak 25 paten telah berhasil dihilirkan UGM bekerja sama dengan mitra industri. Selain itu, 185 startup telah terbentuk dan 33 startup telah berhasil melakukan spin off," jelas Panut.
Kemudian, pada Kamis (28/4/2022), Times Higher Education (THE) menerbitkan hasil THE University Impact Rankings 2022 menempatkan UGM dalam program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB pada posisi 10 besar dunia untuk poin nomor 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.
"Dalam pemeringkatan THE University Impact Rankings tahun ini, UGM berpartisipasi dalam keseluruhan 17 SDGs. Dari 17 poin SDGs yang dinilai, UGM menunjukkan peningkatan performa yang cukup signifikan pada 4 poin SDGs dan berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1," terang Panut.
Ia memaparkan, peringkat UGM untuk SDG 1 berada pada posisi ke-10, melompat 6 peringkat dari tahun sebelumnya. UGM juga berhasil memperbaiki peringkat untuk dua SDG lainnya menjadi posisi 20 besar dunia yaitu peringkat 12 untuk SDG 8: Decent Work and Economic Growth (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta peringkat 20 untuk SDG 2: Zero Hunger (Tanpa Kelaparan).
Panut mengungkapkan, pada 2022 ini kompetisi dalam pemeringkatan THE semakin ketat dengan jumlah universitas yang berpartisipasi naik 26% persen dari tahun lalu yaitu dari 1.115 universitas menjadi 1.406 universitas di dunia.
"Meskipun menghadapi persaingan yang ketat, secara keseluruhan UGM mampu mempertahankan posisinya di 100 besar dunia di peringkat ke-87 tahun ini," ucapnya.