logo

Kampus

Jelang Perkuliahan Hybrid, FISIP UB Siapkan Infrastruktur Prokes

Jelang Perkuliahan Hybrid, FISIP UB Siapkan Infrastruktur Prokes
FISIP UB menyediakan bilik sehat sebagai ruang tunggu atau tempat karantina bagi sivitas akademika baik dosen, tenaga kependidikan atau mahasiswa yang terindikasi gejala Covid-19. Fasilitas ini disediakan untuk mendukung prokes. (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus31 Januari, 2022 22:28 WIB

Eduwara.com, MALANG — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) sudah mempersiapkan infrastruktur pendukung protokol kesehatan (prokes) untuk pelaksanaan perkuliahan secara hybrid akan diselenggarakan pada 7 Februari 2022 mendatang.

Ketua Satgas Covid-19 FISIP UB, Yusli Effendi, mengungkapkan infrastruktur prokes di antaranya berupa bilik sehat. Fasilitas itu didirikan untuk mengantisipasi sivitas akademika baik dosen, tenaga kependidikan atau mahasiswa yang terindikasi gejala Covid-19.

"Menjelang kuliah hybrid ini, kami mempersiapkan segala upaya untuk mendukung prokes. Salah satunya bilik sehat yang memang diminta pimpinan universitas. Kalau ada yang gejala, misal demam, maka akan kami karantina dulu di bilik sehat ini," ujarnya, Senin (31/1/2022).

Yusli menambahkan, mereka yang terduga memiliki gejala Covid-19 nantinya akan menunggu di bilik sehat untuk menunggu tim kesehatan melakukan swab antigen/pcr.

"Selanjutnya jika terkonfirmasi positif maka akan langsung dikarantina di RS UB. Jadi bilik sehat ini sangat penting untuk karantina sementara agar Covid-19 tak menyebar," ungkapnya.

Dosen Hubungan Internasional UB ini menjelaskan, FISIP sudah menyiapkan kelengkapan lain untuk sarana prokes menjelang kuliah hybrid seperti thermogun, hand sanitizer di tiap kelas, serta imbauan menjaga prokes di tiap sudut gedung.

"Ini wujud ikhtiar kami menjaga prokes agar kuliah hybrid tetap bisa dilaksanakan dan tak menimbulkan klaster baru," katanya.

Saat ini, di FISIP UB mulai dipasang pembatas di gazebo, yang biasanya digunakan tempat berkumpul mahasiswa. Begitu juga imbauan yang ditempel di depan lift agar antrian tetap menjaga prokes.

Dekan FISIP UB, Sholih Muadi mengungkapkan kebijakan penutupan beberapa tempat jelang kuliah hybrid dilakukan agar mahasiswa setelah kuliah tidak bergerombol dan diimbau segera pulang.

"Kalau ada acara nanti akan dikoordinasikan oleh Satgas dan tentu ada pembatasan jumlah," ucapnya.

Dia menambahkan akses keluar masuk dosen dan mahasiswa saat kuliah hybrid juga dibedakan agar tidak terjadi penumpukan. Di pintu masuk disiapkan perlengakapan untuk cuci tangan. Mahasiswa dan dosen wajib cek suhu. Sedangkan di setiap ruangan disiapkan juga hand sanitizer.

Terkait kesiapan FISIP UB jelang kuliah hybrid, Sholih Muadi menyatakan pihaknya menyiapkan 35 ruang kelas untuk perkuliahan.

"Nantinya kuliah hybrid ini 50 persen di gedung kuliah, 50 persen daring. Di setiap kelas juga disiapkan kamera tracking, laptop di kelas, ipad untuk dosen dan ruangannya harus terbuka agar sirkulasi udara bagus," ungkapnya.

 

Read Next