Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, meminta 174 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) terus meningkatkan komitmennya pada kemajuan dunia pendidikan Indonesia.
Haedar juga mengingatkan tentang dua pilar utama dan juga peranan strategis PTMA.
"Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang berjumlah 174, termasuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di dalamnya, mempunyai peranan strategis yang penting. Salah satunya kekuatan dan pilar penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana ini juga menjadi cita-cita nasional negara ini," papar Haedar Nashir di UMY, Jumat (12/5/2023).
Haedar menyampaikan pesannya dalam pidato kunci rangkaian Penutupan Milad ke-42 UMY dengan melangsungkan acara Rapat Senat Terbuka Laporan Tahunan Rektor dan Pidato Milad 2023.
Tak hanya turut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, Haedar mengklaim jika PTMA mempunyai peranan penting dalam membentuk dan membangun moral keadaban dan peradaban.
"Pada saat yang sama, PTMA juga mempunyai peranan moral membangun keadaban dan peradaban. Keadaban menyangkut moralitas kehidupan kita tentang baik dan buruk, pantas dan tidak pantas. Sementara itu, peradaban menyangkut kebudayaan kita yang luhur," lanjut Haedar.
Menurut Haedar, dua pilar utama ini menjadi mata rantai utama sebagai komitmen penting bagi PTMA dalam turut andil mencerdaskan, membangun keadaban dan peradaban bangsa.
Muhammadiyah melalui perguruan tinggi ataupun sekolah-sekolah naungannya selalu berkomitmen untuk turut menuntaskan pendidikan bangsa demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang berkemajuan.
Semangat Gotong Royong
Haedar juga menyebut jika segala pencapaian UMY adalah proses akumulatif dari kemajuan yang telah diraih.
"Segala pencapaian UMY, baik di kancah nasional maupun internasional, di usia 42 tahun ini adalah proses akumulatif dari kemajuan yang telah diraih atas semangat gotong-royong seluruh elemen UMY. Semangat untuk saling maju dan juga semangat membangun untuk menjadi institusi pendidikan yang berkualitas," kata Haedar.
Ia juga menambahkan jika 42 tahun UMY mampu bertahan dan tetap berdiri itu karena kemampuan para pemangku UMY dan jajarannya dalam membaca situasi.
"Walaupun baru 42 tahun berdiri, UMY mampu memberikan kemajuan yang signifikan, mulai dari kepemimpinan rektor-rektor terdahulu hingga saat ini. Ini juga menunjukkan kepiawaian para pemangku UMY beserta jajarannya dalam membaca situasi, berbenah dan terus mengembangkan kualitas UMY itu sendiri," terangnya.
Dalam laporannya, Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan jika UMY ke depan akan terus memperhatikan tantangan dan peluang yang ada serta terus berupaya untuk mengembangkan program-program yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan global.
Dalam isu Sustainable Development Goals (SDGs), UMY juga berkomitmen dan berkontribusi untuk mewujudkan SDGs melalui Catur Dharma, serta mendorong dan mendukung penelitian dan pengembangan inovasi yang berorientasi pada kemanusiaan universal.
"Saat ini sudah dibangun Gedung Pusat Riset dan Inovasi Dasron Hamid. Hal ini diharapkan agar segala riset yang dilakukan dosen ataupun mahasiswa UMY menjadi terpusat dan juga mempermudah civitas academica dalam berinovasi dalam bidang teknologi khususnya," pungkas Gunawan.