logo

Kampus

Konsep Edutainment Perlu Diterapkan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Konsep Edutainment Perlu Diterapkan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Workshop Pemberdayaan Guru dengan Penerapan Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama Kota Solo pada Masa Pandemi dan Pascapandemi di SMPN 1 Solo, Senin (13/6/2022). (UNS Solo)
Redaksi, Kampus22 Juni, 2022 14:55 WIB

Eduwara.com, SOLO – Pembelajaran bahasa Indonesia di era digital perlu mengusung konsep edutainment, yang dipadukan dengan hiburan sehingga lebih banyak diminati.

Hal itu merujuk pada proses pembelajaran yang menyenangkan dan menggembirakan.

Demikianlah yang disampaikan salah seorang Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Kelompok Riset Inovasi Program Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. Dr. Andayani, M.Pd.

Dia menyampaikan hal itu dalam Workshop Pemberdayaan Guru dengan Penerapan Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama Kota Solo pada Masa Pandemi dan Pascapandemi di SMPN 1 Solo baru-baru ini.

"Konsep edutainment dapat ditempuh melalui beberapa cara, seperti menggunakan demonstrasi, menerapkan penggunaan multimedia, menggunakan musik dan lagu, menggabungkan pendidikan dengan permainan, menyelipkan humor yang berhubungan dengan pendidikan, menggunakan pendekatan proses dan metode bermain peran pada pendidikan, memberi makna pada setiap langkah,” terang dia seperti yang dilansir Eduwara.com, Rabu (22/6/2022) dari laman resmi UNS Solo.

Andayani berharap, selepas lokakarya itu para guru dapat secara konsisten mengajar bahasa Indonesia. Terutama pada aspek keterampilan berbahasa, sikap berbahasa, dan sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia.

Sementara itu, Ari Suryawati Secio Chaesar, S.Pd., M.Pd., menambahkan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis proses merupakan pengembangan dari teori konstruktivisme yang menekankan pada pengalaman dan proses pemaknaan. Pembelajaran berbasis proses dilakukan bersama dan bersifat kontekstual.

“Dalam pembelajaran berbasis proses dapat dilakukan melalui upaya penghubungan dengan konteks situasional. Sementara pendekatan proses dalam pembelajaran membaca dapat diakukan melalui persiapan membaca, membaca, merespon, mengeksplorasi teks, dan memperluas interpretasi,” ujar dia.

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suyitno, M.Pd., menyampaikan kegiatan itu merupakan bentuk pengabdian dosen dalam melaksanakan tridarma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan salah satu tugas dosen untuk mengabdi. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia,” ungkap dia. (K. Setia Widodo)

Tags:kampus

Read Next