logo

Kampus

Mahasiswa Despro UKDW Raih Juara 3 INTRVL 2022

Mahasiswa Despro UKDW Raih Juara 3 INTRVL 2022
Kursi taman desain mahasiswi Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacara (UKDW) Yogyakarta, Jessica Wiyanti. Melalui desain yang mengambil ide dari bentuk dari kaktus koboi ini, Jessica Wiyanti berhasil meraih juara 3 pada kompetisi INTRVL 2022 bertema Hasta Karya Jakarta. (EDUWARA/Dok. Biro Kerjasama dan Relasi Publik UKDW Yogyakarta)
Redaksi, Kampus28 November, 2022 23:28 WIB

Eduwara.com, JOGJA -- Mahasiswi Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacara (UKDW) Yogyakarta, Jessica Wiyanti, berhasil meraih Juara 3 pada kompetisi INTRVL 2022. Kompetisi ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Desain dan Industri Kreatif Universitas Esa Unggul (FDIK UEU). 

Mengangkat tema "Hasta Karya Jakarta", INTRVL 2022 ditujukan bagi mahasiswa dan masyarakat umum untuk memberikan pandangan mereka tentang Jakarta dari sudut pandang desain. Adapun kegiatannya meliputi pameran karya, seni instalasi, seminar, dan lomba.

Dalam rilis yang dikirimkan ke Eduwara.com, Senin (28/11/2022), disebutkan jika Jessica mengaku dirinya mengetahui informasi mengenai INTRVL 2022 beberapa hari sebelum batas akhir pengumpulan karya. Dalam kurun waktu tiga hari, Jessica mulai mencari dan menyusun inspirasi sembari dirinya mengingat kembali konsep bangunan dan infrastruktur di Jakarta. 

Sesuai dengan judul dari kategori lomba yaitu “Furnitur Luar Ruang bagi Ibukota Jakarta”, Jessica mengambil kursi taman sebagai objek pengembangan. Sembari mengamati beberapa bangunan, taman, rumah di Jakarta yang saat ini memiliki konsep desain timeless dengan material yang dapat bertahan pada kondisi cuaca yang tidak menentu. 

“Saya mengambil ide dari bentuk dari kaktus koboi, karena kaktus sendiri dapat bertahan dalam kondisi cuaca apapun” ungkap Jessica.

Jessica Wiyanti, mahasiswi Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacara (UKDW) Yogyakarta.(EDUWARA/Dok. Biro Kerjasama dan Relasi Publik UKDW Yogyakarta)

Jessica menggunakan material concrete dan ipe wood karena kedua material ini dapat bertahan hingga belasan bahkan puluhan tahun. Ipe wood juga diberi lapisan finishing walnut agar dapat bertahan lebih lama walaupun sering terkena hujan. 

Jessica juga memberikan fondasi untuk memisahkan antara dudukan kursi beton dan alas kayu agar air yang tergenang tidak membuat material menjadi lembab, fondasi ini juga dirancang untuk memberi kesan melayang dari jarak jauh. 

“Terakhir, saya menambahkan socket dan lampu pada bagian base kayu karena mengingat masyarakat Jakarta yang terkadang membutuhkan sumber listrik untuk bekerja atau beraktivitas,” paparnya.           

Jessica mengaku bersyukur karena mendapatkan kesempatan meraih juara pada kompetisi pertama yang ia ikuti. 

“Apalagi banyak peserta dari berbagai universitas yang mengikuti kompetisi ini. Awalnya saya takut dan bimbang, tapi akhirnya saya berhasil untuk mendorong diri saya. Saya berpikir saya harus berani supaya visi saya yang ingin mencari ilmu dan pengalaman dari mengikuti lomba bisa tercapai. Saya ikut lomba tidak fokus pada hadiah namun pada ilmunya dan mengembangkan diri menjadi versi terbaik”, pungkasnya. 

Read Next