logo

Kampus

Mahasiswa UGM Raih Penghargaan Peneliti Terbaik di Bidang Peternakan dan Agriculture

Mahasiswa UGM Raih Penghargaan Peneliti Terbaik di Bidang Peternakan dan Agriculture
Nareta Defiani, mahasiswi dari Fakultas Biologi UGM. (EDUWARA/UGM)
Setyono, Kampus01 November, 2022 22:47 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali membawa nama besar universitas dengan menjadi peneliti terbaik dalam bidang peternakan dan agriculture.

Nareta Defiani, mahasiswi dari Fakultas Biologi UGM, terpilih menjadi Peneliti Terbaik dalam Program Indofood Riset Nugraha (IRN) 2021-2022. Nareta terpilih karena memenuhi kriteria penilaian yang meliputi lima aspek yakni pelaksanaan penelitian, mutu penelitian, teknik presentasi, penguasaan materi, dan sikap peneliti.

"Dalam penelitian saya fokus pada observasi potensi mikroalga (Chlorella vulgaris) dan tanaman mata air (Azolla microphylla) sebagai sumber protein dalam pakan ayam alternatif yang dipersonalisasikan untuk ayam hibrida lokal hasil pemuliaan yang dilakukan oleh Gama Ayam, yaitu Golden Kamper," jelas Nareta, Selasa (1/11/2022).

Golden Kamper merupakan ayam dwiguna yang unggul secara kuantitas bobot dan kualitas fenotipnya. Sebagai pedaging, ayam kamper sudah bisa dipanen pada umur 49 hari, sedangkan lazimnya ayam pedaging lokal baru bisa dipanen pada umur 100 hari.

"Sementara itu, sebagai ayam petelur, kamper memiliki produksi telur yang sangat tinggi," jelasnya.

Dari penelitian terlihat pemberian mikroalga dan tanaman mata air juga dapat menurunkan nilai FCR, namun tetap menghasilkan persentase karkas lebih dari 50 persen dan berbeda secara signifikan.

"Tidak hanya itu, hasil RT-qPCR menunjukkan penambahan bahan lokal dapat meningkatkan level gen cGH dan PRL dalam sitoplasma. Maka dari itu, formulasi pakan alternatif yang diinisasi dan diteliti ini dapat menjadi kandidat pakan yang optimal untuk ayam hibrida maupun ayam dwiguna lainnya," katanya.

Sementara, dua Mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM juga lolos mendapatkan pendanaan dalam Program Indofood Riset Nugraha (IRN) 2022-2023.

Mereka adalah Nada Berliana Kusumawati dengan penelitian berjudul 'Pengembangan Soil Moisture Content Monitoring System untuk Pengelolaan Lahan Sub Optimal pada Perkebunan Kelapa Sawit Secara Presisi'. Kemudian Widya Hafidzah Handayani dengan penelitian berjudul 'Pengembangan Sistem Pengamatan Debit Aliran pada Jaringan Irigasi Menggunakan Sensor Ultrasonic Berbasis IoT dan Teknologi Cloud untuk Mendukung Layanan Irigasi Pertanian Padi Sawah'.

Dosen pembimbing Andri Prima Nugroho menyebut program IRN berhasil mengakselerasi pelaksanaan penelitian dan menumbuhkembangkan minat dan kemampuan mahasiswa dalam penelitian ilmiah yang unggul atau berkualitas.

"Program IRN membantu dan mendukung menyelesaikan penelitian tugas akhir dan hasil penelitian yang dapat berguna ke masyarakat sebagai dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya terkait pertanian 4.0 saat ini," tutupnya. 

Read Next