Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Usai memperkenalkan aplikasi Quizizz dalam mempermudah pembelajaran Bahasa Inggris di pada pelajar sekolah menengah pertama (SMP), kini mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menghadirkan aplikasi Padlet.
Padlet merupakan aplikasi pembelajaran yang memungkinan guru berkolaborasi dengan siswa secara online. Melalui Padlet, guru dapat berkolaborasi dalam berbagai bentuk seperti teks, foto, video, suara, dan tautan atau konten lainnya.
"Saat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Pengasih, banyak kelebihan aplikasi ini yang sangat dibutuhkan," kata Diah Ayu Lestari yang mewakili dua anggota tim lainnya, Jumat (9/9/2022).
Bersama tiga temannya, Fauzia Rahma Amalia, dan Khairunnisa Wijayanti, Diah adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMBY. Dalam program magang pengajaran di kelas X SMAN I Pengasih, ketiganya menyusun wall (dinding) pada aplikasi Padlet materi opini dan ide (opinion and idea).
Diah menjelaskan pembuatan materi menggunakan Padlet sangat mudah, dapat diakses dengan laptop/PC dan smartphone sehingga siswa SMAN 1 Pengasih dapat langsung berkolaborasi dalam belajar Bahasa Inggris menggunakan aplikasi tersebut.
"Harapannya siswa dapat lebih aktif dan lebih memahami materi opini dan ide ini dengan maksimal," ujarnya.
Kolaboratif dan Produktif
Dua guru Bahasa Inggris SMAN 1 Pengasih, Reni Suhartanti dan Risbatin Kiyah mengatakan penggunaan aplikasi ini menjadikan pembelajaran Bahasa Inggris lebih kolaboratif dan produktif.
"Aplikasi Padlet belum pernah kami gunakan sebelumnya, sehingga siswa sangat antusias dan termotivasi untuk belajar," ungkap Reni dan dibenarkan Risbatin.
Menurut mereka berdua, tampilan dinding Padlet yang penuh warna membuat siswa tertarik belajar. Tidak hanya itu, adanya fitur comment dan live chat menjadikan pembelajaran tetap terjadi dua arah dan hasil respons dari siswa atau guru dapat langsung diketahui saat itu juga.
Selain guru, siswa juga menyukai aplikasi Padlet karena memiliki ruang untuk berkreasi dengan menambahkan gambar, suara, catatan, dan video.
Dampaknya dalam pembelajaran Bahasa Inggris terkait materi opini dan ide, siswa dimudahkan dalam pemahaman mulai dari reading, listening, writing, hingga speaking.