Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO – Sekolah Dasar (SD) Al-Azhar Syifa Budi Solo menyelenggarakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Kamis (9/6/2022). Acara itu merupakan salah satu implementasi dari Kurikulum Merdeka yang diterapkan bagi siswa-siswi kelas I dan IV.
Kepala SD Al-Azhar Syifa Budi Solo Sijem mengatakan tema yang dipilih dalam gelar karya adalah kearifan lokal.
"Kali ini kami memilih tema kearifan lokal baik di kelas I dan IV. Kelas I mengambil sub tema ayo membatik, sedangkan sub tema kelas IV adalah belajar gamelan," kata Sijem ketika diwawancarai Eduwara.com, Kamis (9/6/2022) di ruang kantornya.
Acara itu, sambung dia, merupakan rangkaian acara yang disusun secara bertahap. Tahap awal yaitu menyusun modul projek, di sini ditentukan elemen-elemen yang akan dicapai seperti gotong royong, bernalar kritis. Kemudian dilanjutkan tahapan berikutnya hingga tahap terakhir yakni perayaan gelar karya.
Tahapan-tahapan tersebut sudah dilakukan sejak awal semester dengan sistem daring. Untuk kelas I, siswa mengawali tahapan dengan mencari informasi mengenai batik, presentasi, sampai dengan praktik. Sedangkan kelas IV diawali dengan menggali informasi mengenai falsafah gamelan, mengenal jenis-jenis gamelan, dan praktik.
Sijem menambahkan, tujuan gelar karya tersebut tidak terlepas dari tujuan Kurikulum Merdeka, yakni membentuk generasi yang berprofil pelajar Pancasila.
"Tujuan acara ini tidak terlepas dari Profil Pelajar Pancasila dengan enam elemennya yaitu beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif," jelas dia.
Menurut Sijem, antusias siswa luar biasa. Bahkan setelah adanya surat edaran dari pemerintah terkait pembelajaran di wilayah level 2, anak-anak sangat ingin luring karena melihat teman-temannya yang bisa ke sekolah dan praktik.
"Sementara yang di rumah hanya menyaksikan secara virtual. Dengan membatik dan bermain gamelan kan bisa berkreasi dan mengasah perasaan. Dan hal ini juga hal baru buat mereka," jelas dia.
Selain gelar karya, acara tersebut dibarengi dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh komite yaitu Pasar Bocah. Pasar Bocah dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas IV karena dalam pembelajaran terdapat kegiatan memenuhi kebutuhan.
"Kebetulan di dalam pembelajaran kelas IV ada kegiatan memenuhi kebutuhan. Di mana anak-anak belajar jual beli. Maka kami implementasikan langsung dengan kerja sama orang tuanya," jelas Sijem.
Tujuan Pasar Bocah, lanjut dia, tentunya untuk mengimplementasikan salah satu kegiatan memenuhi kebutuhan yaitu jual beli. Kemudian menekankan bagaimana cara jual beli yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad saw, seperti melayani pembeli, cara menawar, dan berdagang secara jujur.
Melalui Pasar Bocah, siswa diharapkan akan memahami dan merealisasikan dalam diri terutama akhlak dalam berjual beli. Selain itu, secara otomatis para siswa belajar matematika. Adapun barang-barang yang dijual disesuaikan dengan tema besar yaitu kearifan lokal, misalnya mainan tradisional, suvenir batik, dan jajanan pasar. (K. Setia Widodo)