logo

Sekolah Kita

SMPK Bharata 2 Jumapolo Ikuti Kirab dan Sambung Rasa Jaga Wayang

SMPK Bharata 2 Jumapolo Ikuti Kirab dan Sambung Rasa Jaga Wayang
Siswa SMPK Bharata 2 Jumapolo dalam Kirab dan Sambung Rasa Jaga Wayang, Selasa (15/3/2022). (Eduwara/K.Setia Widodo)
Redaksi, Sekolah Kita15 Maret, 2022 14:28 WIB

Eduwara.com, SOLO – Sekitar 60 siswa Sekolah Menengah Pertama Kebangsaan (SMPK) Bharata 2 Jumapolo Karanganyar mengikuti Kirab dan Sambung Rasa Jaga Wayang, Selasa (15/3/2022). 

Acara itu diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Solo yang bekerja sama dengan beberapa komunitas budaya di Kota Solo.

Guru SMPK Bharata 2 Jumapolo Sutarta mengatakan pihak sekolah diundang mengikuti acara tersebut. "Memang ada undangan untuk mengikuti kirab ini. Kami tanggapi dengan baik kemudian kami persiapkan sejak tiga hari yang lalu seperti anak-anak yang ikut, baju, dan transportasi," kata dia ketika diwawancarai Eduwara.com, Selasa (15/3/2022), di sela-sela acara.

Siswa yang ikut, sambung Sutarta, merupakan perwakilan kelas VII, VIII, dan IX dengan mayoritas pengurus OSIS. Selain itu, 12 guru pun ikut mendampingi.

Guru matematika kelas IX itu menambahkan, kepala sekolah sangat mendukung keterlibatan SMPK Bharata 2 Jumapolo dalam acara itu. "Walaupun sebenarnya ada pelajaran, namun kepala sekolah memberikan izin karena acara yang diikuti mengedepankan aspek budaya," kata dia yang juga Pembina Sanggar Satria Wigati Alit itu.

Menurut Sutarta, acara tersebut bisa menangkis isu-isu yang melemahkan budaya Jawa khususnya wayang. Selain itu, menjadi penanaman nilai kecintaan budaya kepada generasi muda. "Harapan saya, anak-anak semakin mencintai dan meneruskan pelestarian budaya Jawa khususnya wayang. Sehingga tidak hilang atau terputus," pungkas dia.

Bawa Bendera 1000 Meter

Pantauan Eduwara.com, kirab dimulai dari Museum Keris yang bertempat di selatan stadion Sriwedari dan berakhir di selasar Museum Radyapustaka. Siswa dan guru SMPK Bharata 2 Jumapolo menjadi pembawa bendera merah putih sepanjang 1000 meter.

Setelah sampai di Museum Radyapustaka, acara dilanjutkan dengan pembacaan mantra dan dilanjutkan tari di depan patung Ranggawarsito. Acaea ditutup dengan sambung rasa terkait pelestarian wayang di Kota Solo.

Di sisi lain, salah seorang siswa kelas IX SMPK Bharata 2 Jumapolo Jessica Gita Anggun Permata mengaku pertama kali mengikuti acara seperti itu. "Di daerah saya belum ada acara seperti ini. Jadi saya senang ikut kirab juga menjadi pengalaman baru. Apalagi pakai bendera yang panjang tadi," tutur dia.

Dia berharap acara itu sering diadakan dan SMPK Bharata 2 Jumapolo tetap berpartisipasi. "Siapa tahu kalau ada lagi, kami tetap ikut. Tadi kan cuma membawa bendera, siapa tahu nantinya jadi pengisi acara misalnya tari atau macapat," harap dia.

Lebih lanjut, Jessica berpesan kepada generasi muda walaupun tahu dan ingin mempelajari budaya luar, jangan melupakan budaya Indonesia terlebih budaya Jawa. Menurut dia, budaya di Indonesia sangat banyak dan sayang jika tidak dilestarikan. (K. Setia Widodo)

Read Next