logo

Kampus

Tim Dosen UMM Berdayakan Warga lewat Eco Printing

Tim Dosen UMM Berdayakan Warga lewat Eco Printing
Warga Bululawang, Kab. Malang, tengah mengerjakan kerajinan tangan dengan memanfaatkan teknologi eco printing yang dibina Tim Dosen UMM. (EDUWARA/Humas UMM)
Fathul Muin, Kampus21 Desember, 2021 20:44 WIB

Eduwara.com, MALANG -- Tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberdayakan warga Desa Bululawang, Kabupaten Malang, dengan teknologi eco printing sebagai upaya akselerasi menumbuhkan UMKM.

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) UMM, Wehandaka Pancalaga, mengatakan pelatihan hingga pendampingan ini berlangsung selama tiga bulan, sejak Oktober hingga Desember 2021.

"PKM ini merupakan bentuk implementasi slogan 'Dari Muhammadiyah untuk Bangsa' melalui kebijakan MBKM," kata Wehandaka, Selasa (21/12/2021).

Kegiatan ini, kata dia, merupakan upaya akselerasi menumbuhkan UKM menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Adapun pemilihan Desa Bululawang karena daerah tersebut tengah mencanangkan kegiatan pengembangan jadi desa wisata.

"Dalam rangka menunjang desa wisata, akhirnya kami memutuskan untuk membina UKM yang nantinya dapat berkontribusi pada desa wisata terkait. Utamanya dalam hal kerajinan kulit kambing eco printing," ucapnya.

Menurut Wehandaka,  permasalahan yang dihadapi UKM Bululawang adalah kurangnya mengikuti perkembangan konsumen dan diversifikasi produk. Produk yang dibuat akhirnya tidak memiliki keunikan dibandingkan daerah lain.

Karena itulah, metode ecoprint menjadi salah satu solusinya agar produk yang dihasilkan lebih unik dan mampu meningkatkan pendapatan.

"Metode ecoprint ini adalah cara pewarnaan alami. Tumbuhan menjadi sumber daya alam yang berpotensi bisa digunakan untuk zat pewarna tekstil. Salah satunya pada kulit kambing. Apalagi melihat banyaknya tanaman dan bunga di Bululawang yang belum dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Ada tiga tahap dalam implementasi program ini, yakni diawali dengan pendidikan, kemudian pelatihan, hingga pendampingan. Tahap pendidikan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan akan ecoprint pada kulit kambing samak.

Pelatihan dilakukan dalam rangka menambah keterampilan pewarnaan metode ecoprint, sedangkan pendampingan dilakukan untuk mereka yang tertarik dalam usaha.

Salah satu peserta, Yuliana, mengatakan puas dengan paparan dan pendampingan yang didapat. Dia menilai, kegiatan tersebut bisa dilakukan lebih banyak dan lebih sering agar manfaatnya bisa diberikan kepada masyarakat-masyarakat lainnya. 

"Banyak hal baru dan manfaat yang saya dapatkan dalam tiga tahap yang dijalankan. Utamanya dalam pembuatan kulit eco printing serta materi digital marketing," tuturnya.

Dalam program ini, Wehandaka tidak menjalankan sendiri, melainkan ditemani  anggota tim lainnya, yakni  Tutik Sulistyowati, (Prodi Sosiologi), Radityo Widiatmojo, (Prodi Ilmu Komunikasi), Rini Pebri Utari,  (Prodi Teknik Sipil), Muhammad Khoirul Fuddin, (Prodi Ekonomi Pembangunan), serta Rinaldy Achmad R.F, (Prodi Manajemen). 

 

Editor: Redaksi

Read Next