Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, BEKASI - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) mengembangkan budi daya kepiting menggunakan model rumah susun dan ramah pakan untuk menghilangkan dampak kanibalisme antar kepiting serta meningkatkan efektivitas pemberian pakan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang berlokasi di Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.
Kegiatan ini bekerja sama dengan mitra Pandu Agritek Bahagia dan Kelompok Tani Tambak Rebon Jaya di Desa Pantai Bahagia, serta didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI).
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FMIPA UI Retno Lestari mengatakan model rumah susun ini menggunakan inovasi alat model Tube-Hybrid berupa limbah galon bekas yang disusun sedemikian rupa, sehingga kepiting akan terisolasi satu sama lain di dalam setiap galon.
Pakan tambahan berupa ikan runcah yang merupakan limbah tangkapan nelayan juga diberikan untuk meningkatkan produktivitas kepiting.
“Penggunaan limbah sebagai bahan utama alat dan pakan menjadikan metode ini sebagai solusi metode budi daya yang terjangkau dan juga ramah lingkungan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima redaksi Eduwara.com, Senin (6/12/2021).
Ketua Rukun Tetangga Desa Pantai Bahagia Daus yang juga turut hadir dalam acara turut menyampaikan apresiasinya terhadap FMIPA UI yang langsung turun membantu masyarakat.
“Sejauh ini kami menggunakan besek, tapi sangat tidak efektif. Maka dari itu, keberadaan alat ini menjadi alternatif baru yang lebih efektif dan terjangkau untuk membudidayakan kepiting,” ujar Daus.
Masyarakat sekitar berharap keberlanjutan kerja sama dengan FMIPA UI sehingga kesejahteraan masyarakat di Desa Pantai Bahagia dapat terus meningkat.
Senada dengan Daus, Retno pun berharap kegiatan ini dapat mengoptimalkan metode budi daya kepiting di Desa Pantai Bahagia sehingga produktivitas serta kesejahteraan masyarakat nelayan dapat meningkat. (Bhakti)