logo

Kampus

UMY Memiliki Dua Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UMY Memiliki Dua Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi memiliki dua guru besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Selasa (20/12/2022). Endah Saptutyningsih dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Ekonomi usai menyampaikan orasi ilmiah, sedangkan Bambang Jatmiko ditetapkan sebagai guru besar Akuntansi. (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Kampus21 Desember, 2022 22:43 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) resmi memiliki dua guru besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Selasa (20/12/2022). Endah Saptutyningsih dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Ekonomi usai menyampaikan orasi ilmiah, sedangkan Bambang Jatmiko ditetapkan sebagai guru besar Akuntansi.

Dalam Rapat Senat Terbuka, Endah menyampaikan orasi ilmiah berjudul 'Perubahan Iklim; Pemodelan, Biaya Ekonomi dan Adaptasi Lingkungan'. Ia memfokuskan penelitiannya pada bidang Ekonomi Lingkungan.

"Salah hal dalam ranah Ekonomi Lingkungan yang merupakan satu isu utama yang dihadapi dunia saat ini adalah perubahan iklim. Berbagai kesepakatan global telah dilakukan sebagai upaya penanganan perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon," ujar Endah yang merupakan Ketua Prodi Ekonomi FEB UMY.

Endah melihat, peningkatan pembangunan ekonomi di suatu negara selalu berdampak kepada peningkatan emisi karbon. Ini karena tuntutan dari pembangunan ekonomi atas ketersediaan energi fosil dan nonfosil untuk kebutuhan berbagai industri dan rumah tangga.

Peningkatan emisi karbon, menurut Endah, tidak lepas dari negara anggota G20 yang menyumbangkan emisi karbon global hingga sekitar 78 persen. Fenomena ini pun mendapat perhatian penuh dirinya dan menyimpulkan negara dengan sumber daya alam yang melimpah belum tentu menjadikan negara tersebut kaya, ataupun sebaliknya.

"Para pengambil keputusan yang menangani perubahan iklim juga perlu mengetahui konsekuensi sumber daya dari keputusan yang mereka ambil. Di antara konsekuensi tersebut adalah ukuran biaya, manfaat dan pembiayaan, implementasi kebijakan, distribusi keuntungan serta konsekuensi yang tidak diinginkan dari kebijakan tersebut," ungkap Endah.

Ketua Senat UMY Heru Kurnianto Tjahjono, usai orasi ilmiah meminta sebagai guru besar Endah harus terus berpijak pada otentik dan transformasional.

"Ini tugas kita sebagai seorang pendidik, utamanya seorang guru besar adalah bersungguh-sungguh mengabdi. Para guru besar berperan membuat Indonesia lebih baik. Tidak hanya memperbanyak publikasi internasional karena itu bukan tujuan kita, melainkan untuk melahirkan sosok-sosok luar biasa lainnya," jelasnya.

Sementara Rektor UMY, Gunawan Budiyanto menyatakan bertepatan dengan pengukuhan Endah sebagai guru besar. Pihaknya juga menerima Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia Nomor 70328/MPK.A/KP/07.01/2022 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen kepada Bambang Jatmiko sebagai Guru Besar Akuntansi.

"Ke depan, guru besar UMY diharapkan memberikan seteguk air segar kepada yang membutuhkan. Karena seperti itulah profil guru besar seutuhnya," ungkap Gunawan.

Kepala LLDikti Wilayah V Aris Junaidi, menyatakan penambahan dua guru besar ini menjadikan UMY memiliki 18 orang dan di DIY total guru besar yang ada bertambah sebanyak 136 orang.

Read Next