logo

EduBocil

Unicef-Unesco-Bank Dunia : Pemerintah Global Harus Pacu Upaya Pemulihan Pembelajaran

Unicef-Unesco-Bank Dunia : Pemerintah Global Harus Pacu Upaya Pemulihan Pembelajaran
Laporan bertajuk Where are we on education recovery? dari Unicef-Unesco-Bank Dunia (Unicefe)
Bunga NurSY, EduBocil30 Maret, 2022 12:09 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Lembaga PBB Unicef dan Unesco beserta Bank Dunia mendesak pemerintah di semua negara untuk meningkatkan perhatian dan upaya pemulihan pembelajaran yang terdisrupsi pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.

Desakan itu tertuang dalam pernyataan gabungan tertulis Assistant Director-General for Education Unesco Stefania Giannini, Director of Education Unicef, dan Global Director of Education World Bank Jaime Saavedra.

“Lebih dari dua tahun pandemi Covid-19, kami menyaksikan kerugian besar bagi pembelajaran anak-anak. Kurang dari setengah negara yang kami teliti menerapkan strategi pemulihan pembelajaran dalam skala besar untuk membantu anak-anak mengejar ketertinggalannya,” jelas mereka dalam pernyataan resmi, Rabu (30/03/2022).

Sebuah laporan bersama yang diterbitkan pada Rabu (30/03/2022) oleh Unesco, Unicef dan Bank Dunia menyoroti tingkat kehilangan pembelajaran yang mengejutkan secara global dan langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara untuk mengurangi kehilangan pembelajaran saat sekolah dibuka kembali. 

Laporan bertajuk Where are we on education recovery? ini didasarkan pada survei terhadap 122 negara Unicef dan kantor penggalangan dana yang dikelola pada awal Maret 2022.

“Pemerintah harus menggandakan upaya agar setiap anak bersekolah. Pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar. Berbagai hambatan yang saling bersilangan – termasuk kemiskinan, norma budaya, dan kualitas pengajaran yang buruk – yang mencegah anak-anak mengakses pendidikan mereka harus diruntuhkan,” tegas mereka.

Mereka menambahkan, dengan total 2 triliun jam sekolah tatap muka yang hilang karena penutupan sekolah sejak Maret 2020, siswa di lebih dari 4 di 5 negara, tertinggal dalam pembelajaran mereka. 

Keterampilan dasar dan mendasar yang menjadi dasar setiap aspek pendidikan dibangun telah terhapus di banyak negara. Anak-anak sudah lupa cara membaca dan menulis; beberapa bahkan tidak dapat mengenali huruf. 

Namun, tambah mereka, data Maret 2022 menunjukkan bahwa kurang dari setengah negara menerapkan strategi pemulihan pembelajaran dalam skala besar untuk membantu anak-anak mengejar ketertinggalan.

Dalam rincian laporan gabungan Unicef-Unesco-Bank Dunia itu juga tercantum bahwa para siswa di Indonesia diperkirakan kehilangan 11 poin dalam skor skala kemampuan membaca (reading scale) Programme for International Student Assessment (PISA), dan berpotensi kehilangan 249 dolar AS dalam pendapatan pada masa depan akibat penutupan sekolah selama 4 bulan dari 24 Maret 2020 hingga akhir Juli 2020. 

Read Next