logo

Kampus

Universitas Brawijaya Kejar Target 63 Prodi Terakreditasi Internasional

Universitas Brawijaya Kejar Target 63 Prodi Terakreditasi Internasional
Rektor Universitas Brawijaya (UB) Nuhfil Hanani. (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus28 Maret, 2022 01:53 WIB

Eduwara.com, MALANG — Universitas Brawijaya (UB) mengejar target 63 program studi (prodi) terakreditasi internasional pada tahun ini.

"Target ini tidak lepas dari rencana jangka panjang UB menjadi universitas kelas dunia, di mana salah satu indikatornya adalah academic reputation sehingga sudah semestinya program studi diakui dan berstandar internasional," ungkap Rektor UB, Nuhfil Hanani, Minggu (27/3/2022).

Nuhfil mengungkapkan, UB menjadi salah satu perguruan tinggi yang diharapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dapat mempercepat realisasi World Class University (WCU)Hal ini karena UB dinilai cukup agresif dan progresif pada usia yang terbilang masih muda dibanding PTNBH lainnya.

"Sebelumnya, program studi yang telah terakreditasi internasional di UB sudah mencapai 41 prodi. Biasanya, tiap tahun bertambah 10 prodi. Di tahun ini kami targetkan 63 prodi. Ini luar biasa sekali, dan bersyukur semua dekan semangat bersama-sama bekerja mempercepat UB meraih status WCU," ucapnya. 

Menurut Nuhfil, berbagai manfaat akan didapatkan jika telah terakreditasi internasional, antara lain UB akan semakin dikenal di kancah internasional sehingga akan menarik lebih banyak mahasiswa asing untuk berkuliah di UB.

Selain itu, Nuhfil berharap, capaian akreditasi internasional bisa berpengaruh pada pemeringkatan dunia. 

"Saat ini sudah ada beberapa prodi masuk pemeringkatan by subject, seperti Pertanian, Ekonomi, dan Kedokteran. Insya Allah dengan akreditasi internasional akan menambah subject yang masuk pemeringkatan, atau meningkatkan ranking yang sebelumnya," kata Rektor.

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UB, Shinta Hadiyantina, menambahkan capaian akreditasi internasional UB dapat meningkatkan reputasi di mata internasional selain memenuhi target IKU 8 Kemendikbudristek.

"Mahasiswa dapat melakukan transfer kredit perkuliahan karena SKS yang didapat setara dengan ECTS (European Credit Transfer and Accumulation System) di Eropa. Selain itu, perolehan status akreditasi internasional akan diajukan konversi menjadi peringkat Unggul ke BAN-PT," kata dosen FH tersebut.

Ada banyak lembaga Akreditasi dan Sertifikasi Internasional yang sudah digunakan oleh UB, antara lain ABEST 21, ASIIN,  IABEE, IFT, ACCA dan AUNQA. Saat ini yang sedang melakukan visitasi akreditasi internasional pada sejumlah fakultas, FIB, FH, dan FPIK adalah AQAS.

Agentur zur Qualitätssicherung an Hochschulen mit Sitz in Köln atau AQAS merupakan lembaga pemeringkatan internasional yang berbasis di Jerman. AQAS melakukan visitasi akreditasi pada program studi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yang dibagi menjadi tiga klaster.

Klaster pertama telah dilakukan visitasi pada Senin hingga Jumat (21-25/3/2022), yakni Sastra Jepang, Sastra Cina, Pendidikan Bahasa Jepang, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Untuk klaster kedua akan dilakukan visitasi pada Mei 2022 untuk Program Studi Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra Perancis, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Magister Ilmu Linguistik. Sedangkan untuk klaster 3, yakni Program Studi Seni Rupa Murni dan Program Studi Antropologi akan dilaksanakan pada Juli 2022. 

Read Next