Eduwara.com, BANDUNG—Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan PT Telkom Prima Cipta Certifia (Telkom PCC) menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi desainer multimedia madya.

Pelatihan dan sertifikasi ini diikuti oleh 40 dosen di lingkup Unpad dan berlangsung dari Selasa (4/1/2022) hingga Jumat (7/1/2022). 

Adapun, Telkom PCC merupakan lembaga di bawah Telkom Indonesia yang berperan melakukan pelatihan, sertifikasi, dan konsultasi di bidang teknologi informasi, komunikasi, serta bisnis dan manajemen.

• UI Buka Prodi Spesialis 1 Kedokteran Keluarga Layanan Primer
• Peluang Dosen Rumpun Ilmu Agama Jadi Guru Besar Kini Terbuka Lebih Lebar
• Komunitas Yuk Belajar Seni Ajak Anak-Anak Rumah Lentera Berkreasi

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Unpad Prof. Dr. Ida Nurlinda menyampaikan, pelatihan digelar agar para dosen memiliki kompetensi optimal dalam menyediakan materi pembelajaran yang tidak hanya menarik, tetapi luaran pembelajarannya dapat tercapai. Salah satu upayanya adalah penguasaan teknologi informasi dan multimedia.

“Kondisi saat ini sudah mulai effort lebih terhadap teknologi informasi, supaya capaian pembelajarannya bisa tercapai dan mahasiswa memperoleh materi secara menarik,” kata Ida seperti dikutip dari situs resmi Unpad, Selasa (4/1/2022).

• 239 SMA di DIY Raih Kuota SNMPTN 40 Persen
• Teater UMM Raih Medali Emas Lomba Monolog Nasional
• Taman Baca Alfabet Kopen Sae Bangun Imajinasi dan Kreativitas Anak

Para dosen yang menjadi peserta pelatihan merupakan perwakilan fakultas yang terpilih untuk membantu pengembangan pembelajaran daring di Unpad. Kendati para dosen telah memiliki kemampuan mumpuni untuk menyajikan konten pembelajaran, pelatihan ini dilakukan agar konten yang disajikan menjadi lebih menarik.

Selain itu, pelatihan ini juga digelar sebagai upaya mendukung Unpad menjadi hybrid university. Direktur Telkom PCC Syahruddin Podding menuturkan, sertifikasi dibutuhkan dalam meningkatkan daya saing. Dengan demikian, upaya untuk menjadikan hybrid university dapat terwujud.

“Pelatihan dan sertifikasi diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dosen menuju hybrid university,” kata Syahruddin.