logo

Kampus

Tak Sia-siakan Tongkol Jagung, Cara Mahasiswa UNY Hasilkan Cuan

Tak Sia-siakan Tongkol Jagung, Cara Mahasiswa UNY Hasilkan Cuan
Atas inovasinya memanfaatkan limbah tongkol jagung, Ade Kurniawan mendapatkan apresiasi dari Menpraekraf Sandiaga Uno. Selain pendapatan, usaha kerajinan menghadirkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. (EDUWARA/UNY)
Setyono, Kampus23 Juli, 2022 23:03 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Ade Kurniawan, mahasiswa Pendidikan Seni Kriya Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tahu betul cara memanfaatkan limbah tongkol jagung menjadi pundi-pundi uang. Dimanfaatkannya tongkol jagung menjadi produk kerajinan, Ade membuka lapangan pekerjaan di kampungnya.

"Saat panen, petani hanya menjual biji jagung dan selalu membuang tongkolnya. Padahal itu jika diolah mendatangkan nilai ekonomis dan berdampak positif pada lingkungan," kata Ade dalam rilis yang diterima Eduwara.com, Sabtu (23/7/2022).

Melalui usaha bernama 'Cip Janggel' yang beralamatkan di Desa Ngargosari, Samigaluh, Kulonprogo, Ade menjadikan tongkol jagung sebagai bahan utama pembuatan produk kerajinan seperti lampu tidur, tempat tisu, ornamen pajangan dinding, dan lampu hias.

Dalam prosesnya, Ade mengatakan, langkah pertama adalah menjemur tongkol jagung. Setelah kering, lalu tongkol jagung tersebut diamplas. Kemudian bahan tersebut dipotong rata dengan ketebalan 1 Cm.

"Potongan inilah yang kemudian ditempelkan pada bentuk utama produk kerajinan lalu ditambahkan lem untuk mengisi ruang kosongnya. Setelah itu baru diratakan dengan diamplas. Terakhir dicat," jelas Ade.

Produk kerajinan tersebut, oleh Ade dikatakan merupakan produk yang berkelanjutan (sustainable), ramah lingkungan (eco-friendly), eco green dan zerowaste karena mengurangi limbah sisa hasil bumi.

Tidak hanya itu, keberadaan usaha pengelolaan tongkol jagung milik Ade ini juga berdampak pada ketersediaan lapangan kerja bagi masyarakat di lingkungan tinggalnya.

Ade berharap usaha ini jika diaplikasikan secara luas mampu membina desa-desa menggunakan bahan serupa untuk peningkatan ekonomi.

Atas kreasinya, Ade mendapatkan apresiasi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Anugerah 50 Desa Wisata di Indonesia. Ia menjadi satu dari Generasi Z yang dinilai kreatif, aktif dan penuh inovasi memanfaatkan peluang menjadi usaha, khususnya pada upaya penyelamatan lingkungan.

"Saya tidak ingin sekadar menghasilkan karya bernilai ekonomi dan lapangan pekerjaan. Namun bagaimana keberadaan Cip Janggel bisa bermanfaat bagi orang lain dalam pemberian pelatihan dan edukasi kerajinan limbah," tutupnya.

Read Next