logo

Kampus

Teknik Elektro UMM Gandeng Tiga Perusahaan Buka CoE PLTS

Teknik Elektro UMM Gandeng Tiga Perusahaan Buka CoE PLTS
Dekan Fakultas Teknik UMM, Ilyas Masudin (kanan), bersama Technical Director PT Etrama Nusa Energi, Yongki Adi Pratama, pada Lokakarya dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Prodi Teknik Elektro di Malang, Sabtu (12/2/2022). (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus18 Februari, 2022 18:15 WIB

Eduwara.com, MALANG — Prodi Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggandeng tiga perusahaan, yakni PT Alfan Mechatronics Innovation, PT Etrama Nusa Energi dan PT Zaada Bana Engineering untuk menginisiasi rencana pembukaan Center of Excellent (CoE) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Dekan Fakultas Teknik UMM, Ilyas Masudin, mengatakan pengembangan kurikulum kini harus mengacu pada kebutuhan industri, utamanya dalam rangka mengimbangi kebutuhan pendidikan di era Industri 4.0.

"Karena itulah, perluasan kerja sama dengan stakeholders lainnya perlu dilakukan agar kurikulum bisa disesuaikan. Dengan begitu, para mahasiswa dan lulusan bisa dibekali dengan berbagai kemampuan dan skill bermanfaat untuk menjadi pribadi yang mandiri," ungkap Ilyas Masudin, Jumat (18/2/2022).

CEO PT Zaada Bana Engineering, Ivan Ahsanul Insan, mengatakan pada dasarnya kurikulum yang dimiliki oleh Prodi Teknik Elektro UMM sudah mencukupi. Namun perlu ada beberapa tambahan di bidang entrepreneurship, sales engineering dan pengembangan soft skill.

Tiga hal ini, Ivan menilai, akan  mampu menjembatani bidang management project, time scheduling, WBS, project schedule dan pembuatan proposal. Apalagi bila melihat derasnya permintaan pasar saat ini.

"Kami tentu berharap langkah ini mampu mencetak talenta-talenta baru dalam bidang energi, khususnya PLTS," tutur Ivan.

Technical Direktor PT Etrama Nusa Energi, Yongki Adi Pratama, menambahkan bahwa pendidikan semestinya mampu melahirkan tenaga kerja siap pakai. Maka, ini adalah langkah yang sangat rasional untuk meningkatkan efektivitas ekonomi serta entrepreneurship dalam satu wadah. 

Di samping itu, manajemen dan kesehatan serta keselamatan kerja (K3) kelistrikan sudah sangat relevan untuk diganti menjadi sistem interkoneksi. Hal ini mengingat bidang tersebut menjadi krusial dalam pengembangan PLTS.

Yongki juga mengusulkan beberapa poin utama dalam pelaksanaan magang nantinya, di antaranya product knowledge, brand component atau peralatan utama, perencanaan dan aktualisasi pemasangan di lapangan dengan harapan akan menumbuhkan suasana kuliah dengan suasana kerja. 

"Saya rasa pelaksanaan magang juga sangat efektif bila dilakukan secara berkelanjutan. Bisa dilangsungkan selama empat hingga enam bulan. Apalagi mengingat manpower bisa menjadi aset bisnis yang krusial di masa depan," ujarnya.

Read Next