logo

Sains

Tiga Mahasiswa UNY Tawarkan Budidaya Ikan Air Tawar dengan Ocula

Tiga Mahasiswa UNY Tawarkan Budidaya Ikan Air Tawar dengan Ocula
Ocula (EDUWARA/Humas UNY)
Setyono, Sains30 Juni, 2022 02:54 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan produk alat pengelolaan kolam budidaya ikan air tawar terintegrasi Internet of Things (IoT) yang lebih kokoh dan efisien. Alat tersebut diciptakan Danang Pradana, Qurotunnisa Nur Aini dan Luthfan Ihtisyamuddin.

Menurut Danang Pradana, mereka merancang alat yang berfungsi untuk mengefisienkan pengelolaan budidaya ikan air tawar secara otomatis yang disebut Ocula.

"Ocula memiliki dua fungsi utama yakni manajemen kelola air kolam dan manajemen pakan ikan secara otomatis. Untuk fitur water system, Ocula dilengkapi dengan aerator yang terdiri dari 4 sensor, yakni sensor oksigen, suhu, Ph, dan kekeruhan air," kata Danang Pradana, Rabu (29/6/2022) di UNY.

Lewat sensor ini, pengguna dapat membaca kondisi air kolam dan melakukan aksi secara otomatis melalui pengendali jarak jauh yang terintegrasi IoT. Selain itu, fitur ini juga dilengkapi dengan pengaturan debit air yang juga memungkinkan untuk pengguna Ocula melakukan automatic reaction ketika terjadi perubahan debit air.

Sedangkan untuk manajemen pakan, Ocula memudahkan pengguna atau pembudidaya untuk mengatur baik posisi pemberian pakan, jarak pelontaran pakan, volume pakan yang disesuaikan dengan umur ikan dan juga jadwal pemberian pakan.

"Sistem yang dikembangkan berbasis micro controller yang diintegrasikan dengan IoT yang dapat dikendalikan secara jarak jauh. Ini bertujuan lebih mengefisienkan pengelolaan budidaya air tawar sehingga produktivitas dapat optimal tanpa harus melakukan pengecekan dan perawatan secara manual," kata Qurotunnisa Nur Aini. 

Tiga mahasiswa UNY perancang Ocula

Melalui aplikasi Ocula Assistant, sistem ini dapat memberikan report selama sebulan setelah pemakaian. Dengan adanya report bulanan pengguna dapat memantau naik turunnya kondisi air dan dapat dilakukan analisis penyebab dan solusinya. Sistem akan membaca kondisi dikolam untuk selanjutnya mengirimkan data kondisi kolam berbentuk notifikasi kepada pengguna.

Luthfan Ihtisyamuddin memaparkan, keunggulan produk ini adalah pertama, terdapat pada sistem detektor kondisi air yang dapat dipantau secara jarak jauh melalui Internet of Things

"Kedua, setelah identifikasi kondisi maka Ocula dapat menyesuaikan kondisi kolam sesuai dengan kebutuhan ikan," katanya.

Alat detektor air kolam ini dirancang dengan gabungan empat sensor yaitu sensor suhu, pH, kadar oksigen, dan kekeruhan air. Dalam pengaplikasiannya, keempat sensor ini dapat dilakukan kalibrasi sesuai dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan melalui smartphone dan dapat di-setting apakah akan dilakukan penanganan secara otomatis atau manual saat kondisi air di bawah atau di atas standarisasi yang ditetapkan sebelumnya.

Karya ini berhasil meraih pendanaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional melalui Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) Perguruan Tinggi sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan calon wirausaha inovatif dari Perguruan Tinggi.

Read Next