Eduwara.com, SUKOHARJO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mendapatkan predikat Universitas Islam Terbaik dalam pemeringkatan dunia dua tahun berturut menurut UniRank. 

Hal tersebut dapat dilihat dari aspek di dalamnya, seperti akreditasi tiap universitas, melihat program sarjana dan pascasarjana, serta metode pengajaran baik secara tatap muka, hybrid, dan pembelajaran jarak jauh.

Rektor UMS Sofyan Anif menyampaikan rasa syukurnya karena UMS masih menjadi perguruan terbaik Islam ke-3 dunia. Prestasi itu bukan yang pertama kali, tetapi sudah yang kedua. Kali pertama tahun 2021 dilanjut 2022 dengan posisi peringkat yang sama, 3 terbaik dunia.

• Cek Kesiapan Venue Bulu Tangkis ASEAN Para Games 2022, Menpora Kunjungi Edutorium UMS
• Konsep Edutainment Perlu Diterapkan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
• Calon Peserta Didik & Wali Murid Serbu Sekolah untuk Verifikasi PPDB

“Keunggulan untuk mendapatkan peringakatan itu dapat dilihat dari instrumen penilaian, mulai dari program yang dijalankan, Sumber Daya Manusia (SDM) baik dari dosen, tenaga pendidik maupun mahasiswa yang menulis publikasi Internasional, dan riset yag dilakukan,” papar Sofyan seperti yang dilansir Eduwara.com, Kamis (23/6/2022) dari laman resmi UMS.

Menurut dia, alumni memiliki dampak yang besar bagi pemeringkatan itu. Alumni akan dilihat dari masa belajarnya yang pendek dan dari lulus sampai mendapatkan pekerjaan memiliki waktu tunggunya pendek. Hal itu menjadi salah satu ukuran.

• Terbitkan Buku Ke-54, Guru MTs Bantul Hadirkan 100 Geguritan
• Kemenag Buka Kesempatan Beasiswa ke Maroko
• Sekolah-sekolah di Bantul yang Kekurangan Murid Dibiarkan Tutup Alami

“Hal itu dilihat dari lulusan UMS yang bekerja di manapun. Apakah menunjukkan prestasi yang baik atau tidak. Skala untuk mengukur perguruan tinggi ini tidak bisa dibohongi datanya. Hal ini dikarenakan yang survei orang lain dan tidak ada dari dosen kami yang dimintai data. Jadi langsung ke alumni yang  bekerja itu kemudian ditanyakan ke pimpinannya, bagaimana prestasi dan kinerja lulusan UMS di dunia kerja,” tambah dia.

Sofyan melanjutkan, jika melihat dokumen pengembangan jangka panjang pada tahun 2029, di mana UMS menjadi World Class University nampaknya sudah mulai terlihat dari reputasi yang disandang sekarang ini.

“Termasuk juga mahasiswa asing kita semakin bertambah setiap tahunnya. Jadi kepercayaan dunia itu meningkat. Ini membuktikan juga bahwa pengakuan dunia terhadap UMS semakin meluas. Walaupun capaian menuju world class university sedang diproses, tetapi sudah diakui perguruan tinggi lain baik dalam negeri maupun luar negeri,” ungkap dia.

Menurut Sofyan, laporan yang dia terima terdapat kurang lebih 200 mahasiswa asing yang bergabung dengan UMS, sehingga UMS pasarnya tidak hanya mahasiswa dalam negeri saja, tetapi juga luar negeri. (K. Setia Widodo/*)