Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA—Sebanyak tujuh perguruan tinggi berpartisipasi dalam pameran hasil inovasi perguruan tinggi yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Pameran yang berlangsung pada 5 Januari 2022—6 Januari 2022 ini diikuti oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gunadarma, Binus University, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Budi Luhur, serta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Koordinator Substansi Umum, Kerja Sama, dan Humas Sekretariat Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Yayat Hendayana menyampaikan bahwa kegiatan pameran tersebut diselenggarakan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa perguruan tinggi Indonesia mampu menciptakan beragam produk inovasi.
Acara pameran ini mendapat dukungan dari banyak pihak mulai dari perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, hingga Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) sebagai lembaga yang turut menyemarakkan acara kali ini.
“Kegiatan pameran terbatas ini ditujukan untuk masyarakat terkait inovasi yang dihadirkan oleh perguruan tinggi. Pameran kali ini sudah didukung oleh beberapa perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta. Selain itu, kami juga turut mengundang sivitas akademika di sekitar Jabodetabek yang sudah hadir bersama kita saat ini,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Ditjen Diktiristek pada Kamis (06/01/2022).
Sementara itu, Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Ditjen Diktiristek Didi Rustam berharap agar inovasi yang ditampilkan kedepannya bisa masuk tahap hilirisasi sehingga produk ini tidak hanya berhenti di institusi pendidikan, melainkan bisa menjangkau masyarakat.
Dalam pameran itu, masing-masing kampus membawa produk inovasi yang sudah berhasil dikembangkan dan dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat, bahkan beberapa di antaranya telah mendapat penghargaan.
ITS misalnya, memamerkan produk unggulan mereka berupa Immersive ITS dan Robot Medical Assistant ITS (RAISA). Immersive ITS adalah suatu fasilitas di mana mahasiswa dan dosen dapat melaksanakan perkuliahan secara online melalui suatu ruang kelas virtual.
Adapun, RAISA merupakan medical assistant untuk membantu tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit merawat pasien, terutama pasien Covid-19. Untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, RAISA menjembatani komunikasi antara dokter dan pasien di rumah sakit dari jarak yang jauh. Hingga saat ini, RAISA sudah dihilirisasi dan digunakan di berbagai rumah sakit di Indonesia dan juga Wisma Atlet Jakarta.
Inovasi berupa robot lainnya juga dibawa oleh Binus University dengan karya NAYAKALARA. Ini merupakan inovasi berbentuk robot yang bisa digunakan sebagai food delivery, monitoring robot, dan disinfectant robot. Sampai saat ini robot-robot karya mahasiswa Binus tersebut sudah diproduksi hingga 20 unit dan sudah didonasikan ke sembilan rumah sakit yang membutuhkan.
Robot Vio Smart Robot UVC, Follow Me Smart Cart, dan Telemedicine Robot dari Universitas Gunadarma pun tak kalah menarik. Ketiga jenis robot tersebut mampu memberikan bantuan yang berbeda bagi penggunanya. Robot Vio Smart Robot UVC digunakan sebagai pembunuh kuman dan virus dengan cara memancarkan sinar UVC ke beberapa titik.
Follow Me Smart Cart berfungsi sebagai keranjang belanja otomatis yang akan mengikuti gerakan penggunanya sehingga tidak kontak langsung dengan benda tersebut untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Sementara itu, Telemedicine Robot merupakan virtually interactive meeting robot antara dokter atau nakes guna mempersingkat waktu dan jarak.
Inovasi lain yang lahir untuk penanganan Covid-19 yaitu Flocked Swab dari UI. Karya ini merupakan inovasi swab stick untuk mengambil sampel dengan melakukan teknis tes usap Covid-19 pada jalur nasofaring. Selain itu, Covent-20 sebagai ventilator untuk memberikan bantuan pernapasan secara mekanis kepada pasien untuk mempertahankan oksigenasi.
Selanjutnya, UGM membawa produk-produk inovasi di bidang kategori kesehatan, yakni beragam obat herbal yang beberapa di antaranya sudah memiliki izin dan sudah beredar luas di rumah sakit. Selain itu, UGM juga memiliki beberapa inovasi lain seperti M-Treat, Ventilator ICU, dan Gemouth Aerosol Sution.
Di bidang pertanian dan pangan, IPB berhasil mengembangkan karya One Village One CEO (OVOC) yakni pengembangan sumber daya manusia di beberapa titik desa yang nantinya akan langsung didanai oleh IPB dalam mengembangkan inovasi.
Produk yang sudah berhasil dibuat pun beragam mulai dari produk makanan seperti permen jahe, manisan jahe, sirup buah arbei, abon ikan dan juga keripik. Selain itu, terdapat produk pertanian seperti pupuk organik dan tanaman hias.
Terakhir, Motor Listrik BL-SEV01 dari Universitas Budi Luhur. Motor listrik buatan mahasiswa Universitas Budi Luhur tersebut merupakan kendaraan roda dua yang memanfaatkan tenaga baterai sebagai daya utamanya.
Jika baterai sudah habis dapat diisi ulang dengan memanfaatkan listrik yang ada di rumah masing-masing pengguna. Selain itu juga sudah berhasil diuji coba dengan didatangkan langsung ke sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.