logo

Kampus

UMY Komitmen Dampingi Proses Akreditasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah

UMY Komitmen Dampingi Proses Akreditasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Rektor UMY Gunawan Budiyanto, Rabu (6/7/2022) menyatakan komitmen kampusnya membantu perguruan tinggi di bawah Muhammadiyah (PTM) lainnya dalam proses akreditasi. Salah satunya dengan UM Gresik. (EDUWARA/Humas UMY)
Setyono, Kampus06 Juli, 2022 21:21 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyatakan komitmennya untuk membantu perguruan tinggi di bawah Muhammadiyah (PTM) dalam proses akreditasi.

Salah satu yang mendapatkan proses pendampingan adalah Universitas Muhammadiyah Gresik, yang penandatanganan kerjasama dilakukan Rabu (7/6/2022).

Rektor UMY Gunawan Budiyanto menyatakan kehadiran Industri 4.0 menuntut institusi pendidikan mengadopsi kurikulum kekinian agar relevan diimplementasikan.

"Saat ini banyak PTM yang terancam. Saat ini sudah ada puluhan PTM melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan UMY dalam hal pendampingan akreditasi, baik di tingkat universitas maupun akreditasi program studi," jelasnya.

Dalam kerjasama ini, Gunawan juga menegaskan ada tiga poin utama yang harus dan penting diperhatikan oleh para Rektor PTM untuk keberlangsungan kampusnya. Pertama, memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM).

Kedua, pengontrolan terhadap proses pembelajaran, jumlah pendaftar, jumlah mahasiswa lulus tepat waktu, sampai pada data mahasiswa yang bekerja tiga hingga empat bulan pasca kelulusan.

"Ketiga, memperhatikan lembaga pembelajaran. Inilah yang menjadi nyawa kita," ungkap Gunawan.

Wakil Rektor Bidang Akademik UMY Sukamta menyatakan saat ini pihaknya telah mengadopsi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sehingga, perlu ada penyesuaian sistem di dalam universitas.

"Selain mengikuti program MBKM Kemendikbudristek, UMY memiliki MBKM Mandiri," katanya.

Tidak hanya itu, beberapa hal juga sedang dikembangkan UMY, antara lain kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) dan software portrait kompetensi mahasiswa yang semakin komprehensif.

Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik Eko Budi Leksono berharap dari kerja sama ini pihaknya dapat belajar bersama guna memperbaiki kekurangan terlebih dalam penjaminan mutu.

"Semoga melalui kerjasama ini kami dapat ngangsu kawruh (menimba ilmu), termasuk penjaminan mutu yang perlu diperhatikan karena masih ada kekurangan dan harus kami kembangkan," ujarnya.

Read Next