Kampus
11 Agustus, 2022 06:14 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JAKARTA – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) menggelar Pekan Seni dan Olahraga Nasional (Pesona) I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) Tahun 2022, di Universitas Isam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.
Penyelenggaraan Pesona I mengusung slogan Spirit of Harmony. Melalui slogan tersebut, Pesona I mengangkat tema Transformasi Nilai-nilai Kebermanfaatan dalam Bingkai Kebersamaan untuk Indonesia Unggul.
Kepala Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan, Zulpan Syarif Supriadi Hasibuan mengatakan tahun 2022 merupakan penyelenggaraan pertama dari Pesona.
“Kegiatan Pesona ini merupakan gelaran pertama dan diikuti oleh 3.455 peserta dari perwakilan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen, Hindu, dan Buddha,” kata Zulpan dalam siaran pers yang dilansir Eduwara.com, Selasa (9/8/2022) dari laman resmi Ditjen Pendis.
Zulpan menambahkan, penyelenggaraan Pesona I dilaksanakan secara hybrid. Pesona I secara daring sudah dilaksanakan pada 30 Juni-16 Juli 2022 lalu. Sedangkan yang secara luring dilaksanakan pada 8-13 Agustus 2022.
Kasi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Amiruddin Kuba menjelaskan bahwa acara tersebut diikuti oleh 62 PTKN yang akan bertanding di 22 cabang olahraga. Cabang pertandingan dibagi menjadi dua, yakni bidang seni dan olah raga.
"Jumlah cabang yang akan diperlombakan dan dipertandingkan sebanyak 22 cabang yang terdiri 12 bidang seni dan 10 pertandingan olahraga,” ujar dia.
Di bidang seni, sambung Amiruddin, ialah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ), Musabaqah Syarhil Quran (MSQ), dan pop solo Islami. Kemudian cipta lagu Islami, musikalisasi hadis, puitisasi terjemah Alquran, qasidah modern, kaligrafi, film pendek, stand up comedy, serta monolog.
Sementara itu, untuk bidang olahraga terdapat 10 cabang yakni tenis meja, catur, pencak silat, karate, taekwondo, bola voli, bulu tangkis, basketl, futsal, dan panjat tebing.
Sedangkan lomba bidang ilmiah dan riset ditransformasikan ke dalam Olimpiade Agama Sains dan Riset (OASE) yang sebelumnya digabung dengan helatan olah raga dan seni yang disebut Pekan Ilmiah Olah raga Seni dan Riset (PIONIR). Perubahan itu adalah ide dari Direktur Diktis, Suyitno.
“Salah satu alasannya adalah karena perhelatan PIONIR memiliki cabang lomba atau pertandingan yang sangat banyak sehingga membutuhkan tenaga dan persiapan yang cukup besar. Untuk memudahkan dan lebih fokus, maka PIONIR dibagi menjadi OASE dan Pesona,” jelas dia. (K. Setia Widodo/*)
Bagikan