logo

EduBocil

Ini Tiga Prioritas Direktorat PAUD Melalui Kebijakan Merdeka Bermain

Ini Tiga Prioritas Direktorat PAUD Melalui Kebijakan Merdeka Bermain
Plt. Direktur PAUD, Armand Agung (kiri) saat Kongres IX Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTKI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Jum'at (5/8/2022). (EDUWARA/Direktorat PAUD)
Redaksi, EduBocil11 Agustus, 2022 04:13 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memprioritaskan tiga hal melalui kebijakan Merdeka Bermain. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur PAUD, Armand Agung saat Kongres IX Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTKI) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Jum’at (5/8/2022).

“Ketiga prioritas tersebut yaitu Ayo belajar di PAUD, Tidak Ada Anak yang Tertinggal, serta Anak Berkembang Secara Holistik,” kata Arman Agung seperti dilansir Eduwara.com, Sabtu (6/8/2022) dari laman resmi Direktorat PAUD, pada acara yang mengangkat tema “IGTKI PGRI Menyongsong Masa Depan Organisasi Dalam Revolusi 5.0 Melalui Pemberdayaan Guru Taman Kanak-kanak Yang Profesional Dan Bermarabat.” 

Armand menambahkan, kerangka PAUD berkualitas adalah kesamaan visi bagi seluruh ekosistem PAUD. Daerah dan satuan PAUD dapat menggunakan indikator di dalam profil pendidikan agar dapat memahami kegiatan dan layanan apa saja yang perlu ada di satuan PAUD, sehingga dapat menjadi PAUD berkualitas.

“Untuk mendukung terwujudnya PAUD berkualitas perlu kemitraan satuan PAUD dengan orang tua, karena orang tua merupakan sumber daya penting dalam keseluruhan proses penyelenggaraan PAUD. Aktivitas pelibatan menyenangkan dan bukan saja yang terkait finansial, serta melibatkan tanggung jawab pada komunitas dan bukan hanya pada anak saja,” jelas Arman.

Arman juga menyampaikan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka juga didukung oleh Platform Merdeka Mengajar hadir sebagai pendekatan high-tech yang dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, pemahaman serta pelatihan secara mandiri untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Karena guru yang terbaik adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar dan berinovasi, sehingga melalui Platform Merdeka Mengajar ini dapat menjadi referensi untuk berkarya dan belajar secara mandiri terkait Kurikulum Merdeka ini," ujar Arman mengutip pernyataan Mendikbudristek, Nadiem Makarim di episode kelima belas Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada Februari lalu.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Unifa Rosyidi dalam sambutan pembukaan kongres mengajak seluruh guru atau pendidik untuk bersatu mencerdaskan bangsa.

“Anak-anak wajib masuk PAUD 1 tahun sebelum masuk ke Sekolah Dasar. Mari kita bersatu mencerdaskan anak-anak bangsa dan disampaikan kepada seluruh jenjang pendidikan Sekolah Dasar bahwasanya usia 0 sampai 6 tahun adalah usia Anak Usia Dini,” ucap dia.

Dijelaskan pendidikan anak usia dini, atau biasa disingkat PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

"Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Sementara itu, PAUD jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat," ujarnya. (K. Setia Widodo/*)

Read Next