Kampus
10 Februari, 2022 10:51 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berhasil menjaring 57 mahasiswa dari 29 kampus untuk bergabung dengan program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) batch 2.
Gerilya merupakan studi independen yang disiapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk diimplementasikan pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Gerilya ditujukan bagi mahasiswa eksakta minimal semester-5 untuk mengikuti studi independen yang setara dengan 10-20 SKS (tergantung persetujuan universitas).
Metode pembelajaran sendiri dibagi menjadi dua, yaitu course dan team-based project (TBP) dimana dalam TBP peserta Gerilya terjun langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mempraktikan, mengoperasikan, memelihara, serta mengatasi permasalahan ketika ada peristiwa yang mengganggu fungsi kerja PLTS Atap.
Dalam siaran pers Kementerian ESDM pada Rabu (09/02/2022), disebutkan bahwa pada pelaksanaan kali ini, Program Gerilya akan mengubah periode pembelajaran dari 3 bulan course, 3 bulan team based project (TBP) menjadi 2 bulan course, 4 bulan TBP. Peserta juga mengikuti ujian sertifikasi kompetensi di PPSDM KEBTKE sebagai bukti keahlian dalam pengembangan energi surya.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pelaksanaan program Gerilya batch 1 memberikan kontribusi nyata bagi percepatan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan, sehingga program ini pun dilanjutkan.
Hal ini dia sampaikan secara langsung pada acara Youth Movement for G20 Energy Transition di Jakarta, Selasa (8/2/2022). "Ini hebat sudah ada hasilnya. Selama enam bulan, peserta Gerilya (Batch I) berkontribusi membantu proses instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap baru lebih dari 2,3 Mega Watt Peak (MWp)," ungkap Dadan.
Dadan menambahkan, mahasiswa Program Gerilya batch 1 juga telah membantu melakukan penyusunan pra studi kelayakan (pre-feasibility study) PLTS Atap dengan total kapasitas lebih dari 2 MWp, diantaranya mahasiswa Gerilya yang ditempatkan di Boyolali, Jawa Tengah, telah berkontribusi dalam instalasi dan komisioning PLTS Atap 1,7 MWp di PT Pan Brothers Boyolali.
"Ini sangat konkret. Ada program, mahasiswa dapat manfaat dari sisi pendidikan mereka dan sektor pembangkit EBT juga nambah. Jadi ada pengalaman dan hasil yang didapat mereka," kata Dadan.
Peserta Gerilya diterjunkan langsung ke lapangan untuk melakukan TBP yang ditempatkan secara menyebar di 13 perusahaan yang bergerak di bidang PLTS. Selama TBP, mereka ditugaskan untuk menyelesaikan empat output, yaitu pre-FS PLTS Atap eksisting, survei ketertarikan pasar, merancang strategi bisnis, dan penyusunan proposal teknis dan komersial.
Sebelum menjalankan TBP, peserta Gerilya sendiri telah mendapatkan pembekalan materi (course) PLTS dari pengajar serta didampingi mentor profesional.
Bagikan