Berhasil Benahi Transportasi, UGM Anugerahi Gelar Doctor HC pada Menhub Budi

23 Mei, 2022 20:13 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

23052022-UGM Dr HC Budi Karya Sumadi.jpg
Menhub Budi Karya Sumadi ditetapkan sebagai Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) oleh UGM, Senin (23/5/2022) karena dinilai berhasil melakukan pembenahan sistem transportasi Indonesia. (EDUWARA/Humas UGM)

Eduwara.com, JOGJA – Para akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menganugerahi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi gelar Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa). Budi dinilai berhasil melakukan pembenahan sistem transportasi Indonesia.

Keberhasilan dalam pengaturan arus mudik dan balik tahun ini menjadi nilai tambah Budi untuk mendapatkan gelar ini.

Penyerahan gelar Doktor HC kepada Menhub Budi dilakukan langsung oleh Rektor UGM Panut Mulyono pada Senin (23/5/2022). Gelar ini diberikan empat hari menjelang Panut tidak lagi menjadi Rektor UGM.

Dalam sambutannya, Rektor Panut memuji Budi karena mampu menghubungkan wilayah yang luas dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial dan ekonomi.

"Kita sepakat pembangunan transportasi bukan hanya dilakukan di pulau Jawa tapi di seluruh tanah air. Bukan hanya untuk pusat bisnis dan pemerintahan tetapi melapisi seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di pinggiran maupun di 3T," kata Rektor Panut dilansir dari rilis.

Berkat sistem transportasi yang semakin membaik, maka hal ini mampu membuka aksesibilitas ke daerah, yang artinya ikut serta meningkatkan konektivitas, mengurangi disparitas harga dan meningkatkan produktivitas serta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Aspek kerakyatan

Melalui pidatonya yang berjudul 'Merajut Konektivitas Nusantara Melalui Pembangunan Sistem Transportasi', Budi mengatakan pembangunan bidang infrastruktur bukan hanya membangun bandara, pelabuhan, stasiun dan rel,serta terminal atau sekadar mengadakan pesawat, bus, kapal, dan kereta api.

"Namun juga membangun sistem keselamatan, keamanan, dan pelayanan yang akhirnya akan menciptakan harapan dan peradaban baru. Tujuan pembangunan infrastruktur transportasi adalah mendukung aspek kerakyatan dan perkembangan produk UMKM," katanya.

Meski dua tahun tidak mengatur arus mudik dan balik, kinerja Budi tahun ini terkait penanganan mudik dan balik mendapatkan apresiasi.

Dari beberapa survei, diketahui 76,7 persen responden menyatakan puas dengan kinerja pemerintah terkait arus mudik 2022, termasuk Kemenhub, yaitu pada sisi keselamatan, dan jumlah kecelakaan menurun drastis.

"Keberhasilan pengelolaan transportasi, di mana kita berkolaborasi dengan banyak kementerian dan lembaga lainnya, menjadi bukti keberhasilan sektor transportasi dalam merajut keberagaman melalui silaturahmi baik secara religi maupun secara budaya antar masyarakat, antar budaya, antar suku dan agama," tuturnya.