Art
31 Maret, 2022 21:19 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, SOLO – Pemulihan kesehatan akibat pandemi Covid-19 hingga saat ini menjadi kebutuhan utama. Namun, berbagai bentuk upaya lain berkait dengan ketahanan dan penguatan imunitas mental dan spiritual, pemulihan ekonomi, dan sosial masyarakat juga sangat penting.
Dalam membangun upaya tersebut, Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi UNS menggelar World Dance Event 4.6 (WDE 4.6), Rabu (30/3/2022) secara luring dan daring di Aula FMIPA UNS Solo.
Kegiatan itu bertujuan mengajak seluruh warga dunia untuk bergerak dan menari bersama dalam suasana suka cita agar segera keluar dari kemelut pandemi Covid-19 melalui jalur intervensi kebudayaan. Selain itu, acara digelar juga dalam rangka menyemarakkan Dies Natalis ke-46 UNS Solo.
Rektor UNS Solo, Jamal Wiwoho, menyampaikan UNS memiliki komitmen besar mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis keunggulan budaya nasional.
“Sivitas akademika UNS senantiasa akan terus bekerja keras meningkatkan rekognisi sebagai perguruan tinggi berkelas dunia, mengembangkan kebudayaan, khususnya Jawa," ujar Jamal Wiwoho dalam siaran pers yang dilansir Eduwara.com, Kamis (31/3/2022) dari laman web resmi UNS Solo.
Jamal menambahkan, pengembangan kebudayaan itu secara konsisten mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dan segenap masyarakat dunia sesuai potensi keunggulan dalam bingkai NKRI yang Berbhineka Tunggal Ika.
UNS Solo, sambung dia, senantiasa tampil di depan mendorong percepatan pemulihan dan kebangkitan dari keterpurukan pandemi Covid-19.
Ketua PUI Javanologi UNS Solo, Sahid Teguh Widodo, berharap ke depan secara berkelanjutan dapat melaksanakan kegiatan serupa, misalnya Teko Jahe, Javanese Cultural Award, International Meeting, Event Budaya Dunia, dan berbagai kursus internasional.
PUI Javanologi UNS berharap tahun 2023 dapat merealisasi Program Komersialisasi dan Internasionalisasi Kebudayaan Jawa secara lebih baik sehingga memberikan sumbangan bagi perdamaian dan peradaban baru dunia. Tentu, hasil dari kegiatan tersebut akan semakin mengibarkan bendera dan menjadikan UNS sebagai World Class University.
Tim kreatif PUI Javanologi UNS yang diketuai oleh Pujiyani dan Sugiyanto berhasil menciptakan Beksan Smarasanta ‘Tarian Sang Pamomong’. Beksan Smarasanta dirancang agar mudah dihafal dan dilakukan, menyehatkan badan, dengan iringan musik Jawa yang rampak, serta barang tentu berciri UNS.
Beksan Smarasanta juga membangun semangat suka cita, menumbuhkan imunitas mental dan spiritual, serta menemukan strategi budaya yang tepat untuk bangkit bersama menata peradaban di Era New Normal.
Peserta WDE 4.6 berasal dari 44 negara, yang terdiri atas 65 kontingen berasal dari unsur KBRI (14 negara) dan dari berbagai universitas, diaspora, lingkar seni dan budaya internasional, serta mahasiswa dan siswa-siswi dari 30 negara. (K. Setia Widodo/*)
Bagikan