Sains
17 November, 2021 14:05 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JAKARTA - Fenomena gerhana bulan sebagian akan terjadi lagi di Indonesia pada 19 November 2021, kemudian disusul kembali pada 29 Oktober 2023, 7 Juli 2028, dan 16 Juni 2030.
Dilansir dari situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan dikutip trenasia.com, gerhana bulan sebagian ini merupakan gerhana ke-45 dari 71 gerhana dalam Seri Saros-126. Seri Saros merupakan sekumpulan kejadian gerhana di mana interval dua gerhana yang berurutan merupakan siklus Saros. Gerhana bulan sebagian sebelumnya pernah terjadi pada 4 Juni 2012, 8 Agustus 2017, dan 17 Juli 2019.
Siklus Saros adalah siklus gerhana yang memiliki durasi rata-rata selama 18 tahun 11 hari 8 jam dan terpaut sebesar 223 lunasi atau siklus sinodis Bulan. Seri Saros dapat terdiri dari 70 sampai 80 gerhana dan berumur 1.200 sampai 1.400 tahun.
Seri Saros untuk Gerhana Bulan diawali dengan terjadinya gerhana bulan penumbral, yaitu saat bulan memasuki penumbra Bumi, kemudian bulan secara perlahan memasuki umbra Bumi sehingga terjadi gerhana bulan sebagian.
Kemudian, seluruh permukaan bulan masuk ke dalam umbra sehingga terjadi gerhana bulan total, dan puncak dari seri Saros terjadi gerhana bulan total-sentral, yaitu ketika bulan berada tepat di tengah-tengah umbra.
Konsekuensinya, yaitu gerhana bulan akan mengalami durasi total yang paling lama. Setelah mencapai puncak seri Saros, bulan akan menjauhi pusat umbra secara perlahan, kemudian mengalami gerhana bulan sebagian yang akan ditutup dengan gerhana bulan penumbra.
Gerhana bulan sebagian kali ini memiliki magnitudo gerhana 0,9875, yang artinya hanya 97,85% lebar bulan yang akan tertutupi umbra bumi. Gerhana bulan ini terjadi dekat dengan gugus Pleiades di konstelasi Taurus.
Menurut situs resmi Lapan, gerhana bulan diawali dengan fase awal penumbra yang akan terjadi pada pukul 13.00.20 WIB/14.00.20 WITA/15.00.20 WIT. Namun, seluruh wilayah Indonesia tidak dapat menyaksikan fase awal penumbra karena bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit. Fase gerhana bulan selanjutnya adalah awal sebagian yang akan terjadi pada pukul 14.18.21 WIB/15.18.21/16.18.21 WIT.
Puncak gerhana bulan sebagian akan terjadi pada pukul 16.02.53 WIB/17.02.53 WITA/18.02.53 WIT. Wilayah Indonesia yang dapat menyaksikan fase puncak gerhana bulan sebagian yaitu Provinsi Papua Barat (kecuali kabupaten Kepulauan Raja Ampat), Provinsi Papua dan sebagian Provinsi Maluku.
Fase akhir sebagian akan terjadi pada pukul 17.47.23 WIB/18.47.23 WITA/19.47.23 WIT. Wilayah Indonesia yang dapat mengamati fase ini yaitu Pulau Papua, Kepulauan Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Pulau Madura, Bali, dan Jawa (kecuali provinsi Banten.
Kemudian, DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan kota Cimahi) serta sebagian Provinsi Kep. Riau dan Provinsi Bangka Belitung kecuali Kabupaten Bangka Barat.
Anda bisa menyaksikan gerhana bulan sebagian dengan mata tanpa alat bantu optik apapun. Anda juga bisa mengabadikan gerhana bulan sebagian baik menggunakan kamera DSLR, kamera ponsel mode pakar atau kamera CCD yang telah terhubung dengan teleskop dan smartphone Anda.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 17 Nov 2021
Bagikan
Sains
setahun yang lalu