INSTIPER Yogyakarta Kembangkan Kurikulum Sesuai Kebutuhan Industri

11 November, 2025 06:35 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

10112025-Instiper Wisuda n pengembangan kurikulum.jpg
Para wisudawan yang mengikuti Prosesi Wisuda Sarjana ke-85 dan Pascasarjana ke-31 INSTIPER Yogyakarta yang digelar di Kampus setempat, Sabtu (9/11/2025). Pada kesempatan tersebut, Rektor INSTIPER, Harsawardana, menegaskan bahwa INSTIPER Yogyakarta berkomitmen terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini dan menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan dunia kerja dan industri perkebunan serta kehutanan. (EDUWARA/Dok. INSTIPER)

Eduwara.com, JOGJA - Institut Pertanian Instiper (INSTIPER) Yogyakarta berkomitmen terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini dan menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan dunia kerja dan industri perkebunan serta kehutanan. Hasil nyata dari strategi ini terlihat dari fakta bahwa 20 persen lulusan pada wisuda periode kali ini telah diterima bekerja sebelum resmi diwisuda.

Hal tersebut diungkapkan Rektor INSTIPER, Harsawardana, dalam acara Wisuda Sarjana ke-85 dan Pascasarjana ke-31 INSTIPER yang digelar Sabtu (9/11/2025). Prosesi wisuda tersebut mengukuhkan 374 lulusan INSTIPER, yang terdiri dari 20 lulusan program Magister Manajemen Perkebunan dan 354 lulusan program Sarjana dari Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fakultas Kehutanan.

Harsawardana menegaskan, pengembangan kurikulum dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan mitra kerja strategis, yaitu perusahaan-perusahaan besar di bidang perkebunan dan kehutanan yang menjadi target penyerapan lulusan. Langkah ini bertujuan untuk memperkecil kesenjangan (gap) antara teori yang didapatkan di kampus dengan realitas di lapangan.

“Dampak besar dari langkah-langkah ini, lulusan INSTIPER selama ini dikenal cepat terserap ke dunia kerja dengan rata-rata waktu tunggu kurang dari enam bulan setelah kelulusan,” kata Harsawardana dalam rilis Senin (10/11/2025).

Harsawardana menambahkan, pada wisuda kali ini tercatat 20 persen lulusan Program Sarjana dan Pascasarjana INSTIPER sudah diterima bekerja sebelum sebulan dinyatakan lulus atau sesaat setelah yudisium.

Saat ini, lanjut Harsawardana, INSTIPER telah menjadi pilihan tepat bagi para praktisi di bidang perkebunan dan kehutanan yang ingin melanjutkan pendidikan Pascasarjana di Magister Manajemen Perkebunan. Adaptasi kurikulum dengan perkembangan teknologi dan industri menjadi alasan utama para profesional memilih kampus ini.

Perjuangan

Pada wisuda Pascasarjana kali ini, beberapa mahasiswa merupakan praktisi yang telah menempati jabatan strategis, mulai dari senior asisten, estate manager, general manager, hingga vice president operational.

“Ini menjadi peluang bagi para fresh graduate untuk memperdalam ilmu di bidang manajemen perkebunan sekaligus menjalin relasi dengan pimpinan perusahaan perkebunan,” katanya.

Dari total lulusan, sebanyak 102 lulusan atau 27 persen meraih predikat Cumlaude, dan 11 lulusan merupakan penerima beasiswa KIP Kuliah. Wisudawan terbaik dari program Sarjana diraih oleh Muhammad Tito Dika Baktiyar dari Fakultas Pertanian dengan IPK 3,97. Sedangkan untuk Program Pascasarjana, predikat terbaik diraih Hanjaya dengan IPK sempurna 4,00. Hanjaya, yang menempuh masa studi 2 tahun 1 bulan, kini telah bekerja di PT Menthobi Makmur Lestari sebagai Estate Head.

Bagi Dika, mahasiswa perantauan asal Aceh yang orang tuanya berprofesi sebagai TNI-AD, latar belakang keluarga yang bukan dari petani tidak menghalanginya untuk mendalami industri sawit dan berkontribusi di dalamnya. Ia merasa suasana akademik yang mendukung, bimbingan dosen yang berdedikasi, serta lingkungan kampus yang hangat telah memberikannya bekal berharga.

“Di INSTIPER, saya tidak hanya belajar tentang ilmu pertanian, tetapi juga tentang arti kerja keras, kebersamaan, dan perjuangan. Apa yang kita lakukan adalah untuk membanggakan orang tua, keluarga di rumah, serta membanggakan nama kampus INSTIPER Yogyakarta,” ucap Dika penuh rasa syukur.

INSTIPER Yogyakarta berkomitmen untuk terus menjadi pilihan tepat dalam mendidik putra-putri terbaik Indonesia guna mengisi posisi-posisi strategis di bidang perkebunan dan kehutanan nasional.