ISI Yogyakarta Kirim 115 Mahasiswa ke Pelosok untuk Kembangkan Seni

25 Juli, 2024 20:48 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

25072024-ISI yk kirim mhsw ke pelosok.jpg
Rektor ISI Yogyakarta, Irwandi, didampingi Ketua LPM ISI Yogyakarta, Eli Irawati, secara simbolis melepas mahasiswa ISI Yogyakarta yang akan mengikuti P3Wilsen. Pada tahun ini, ISI Yogyakarta memberangkatkan 115 mahasiswa dari berbagai prodi ke 10 desa pelosok di DI Yogyakarta, 9 desa di Jawa Tengah dan 1 desa di Jawa Timur, untuk mengembangkan potensi desa. (EDUWARA/Dok. ISI Yogyakarta)

Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 115 mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dari berbagai program studi (prodi) bakal diberangkatkan ke berbagai desa pelosok di tiga provinsi di Pulau Jawa untuk mengembangkan potensi seni desa.

Pengiriman mahasiswa ini merupakan implementasi Program Pembinaan dan Pengembangan Wilayah Seni (P3Wilsen). Diharapkan, melalui pengembangan potensi seni desa dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Rektor ISI Yogyakarta, Irwandi, saat Pembekalan P3Wilsen pada Rabu (24/7/2024), mengatakan para mahasiswa dan dosen yang diterjunkan akan menginventarisasi potensi seni dan permasalahan yang dihadapi sekaligus berusaha mencari alternatif solusi sehingga mampu memaksimalkan potensi seni yang dimiliki desa tersebut.

“Tahun ini, ISI Yogyakarta mengirimkan 115 mahasiswa yang terbagi ke 10 desa di DI Yogyakarta, 9 desa di Jawa Tengah dan 1 desa di Jawa Timur. P3Wilsen ini akan dimulai 29 Juli sampai 31 Agustus 2024,” kata Irwandi dalam rilis, Kamis (25/7/2024).

Irwandi memaparkan P3Wilsen merupakan program Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) ISI Yogyakarta yang menjadi unggulan dalam bidang pengabdian masyarakat. P3Wilsen merupakan program pembinaan dan pengembangan wilayah seni di masyarakat yang sinergis dan terpadu dengan bidang pendidikan dan penelitian yang selaras dengan perkembangan IPTEK berwawasan budaya, baik melalui proses transformasi intelektual maupun keterampilan.

“Melalui program ini mahasiswa memperoleh pengalaman nyata ketika menghadapi berbagai permasalahan yang tidak ditemui di kampus dan cara mengatasinya,” lanjutnya.

Seiring kegiatan lain seperti penelitian dan pendidikan yang telah dibangun secara intrakurikuler dalam kampus, maka program yang bersifat non-kurikuler ini lebih meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk mengaplikasikan seni dalam kehidupan bermasyarakat.

“Melalui program ini mahasiswa diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus,” sambung Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) ISI Yogyakarta, Eli Irawati.

Program P3Wilsen bertujuag untuk mendorong dan melatih mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan kreativitas, kewirausahaan, kepemimpinan, dan pengelolaan seni. 

Selain memperoleh pengalaman belajar yang sesuai dengan kompetensinya, mahasiswa dapat membina dan mengembangkan potensi seni di suatu daerah atau wilayah tertentu, sehingga berpotensi menjadi industri-industri kreatif yang dapat memberdayakan ekonomi masyarakat