Kampus
13 Februari, 2022 19:25 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Riyanta
Eduwara.com, SUKOHARJO—Kelompok 109 KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyelenggarakan Penyuluhan UMKM Produk Olahan Hasil Tani Desa Jangglengan, Sabtu (12/2/2022). Penyuluhan oleh mahasiswa itu dilaksanakan di Balai Desa Jangglengan, Nguter, Sukoharjo, Jateng, secara hybrid.
Ketua Kelompok 109 KKN UNS, Ardhian Nur Junitama Achmadi mengatakan penyuluhan dilatarbelakangi oleh potensi Desa Jangglengan.
"Sebelum pelaksanaan KKN, kami survei untuk melihat potensi yang ada di desa ini. Kemudian pihak Desa Jangglengan mengatakan pisang adalah salah satu potensi yang dimiliki," kata dia ketika diwawancarai Eduwara.com selepas acara.
Ardhian menambahkan, di Desa Jangglengan banyak buah pisang yang belum terkelola dan harga jualnya murah. Oleh karena itu dia dan teman satu kelompoknya mencoba membuat produk olahan yaitu keripik pisang untuk menaikkan harga jual.
Keripik pisang tersebut rencananya akan menjadi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) desa. Dengan sasaran Ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ardhian berharap penyuluhan tersebut bisa memicu pemikiran mereka untuk membuat produk UMKM atau industri rumah tangga.
"Tidak hanya keripik pisang, bisa juga produk hasil olahan tani lainnya. Apalagi Desa Jangglengan nantinya menjadi desa wisata. Kalau tidak ada oleh-oleh kan agak kurang, beda kalau ada produk UMKM," jelas dia.
Senada dengan Ardhian, Kepala Desa Jangglengan, Sutoyo menuturkan setelah penyuluhan tersebut, Ibu-ibu PKK akan digerakkan untuk membuat produk UMKM.
"Tentu pengelolaan dan kemasan akan kami tingkatkan sehingga bisa menjadi produk lokal desa. Pemasaran bisa dibantu melalui BUMDes dan diajarkan secara online," ujar Sutoyo.
Keripik pisang hasil olahan kelompok 109 KKN UNS Solo nantinya ikut ditampilkan dalam kunjungan 10 duta besar dalam rangka G20 Indonesia di Desa Jangglengan.
Menurut Sutoyo, kunjungan tersebut terkait dengan potensi desa yaitu digitalisasi, sumber daya alam, dan pengelolaan desa. Oleh karena itu, harus dibarengi dengan produk-produk lokal.
"Produk lokal Desa Jangglengan saat ini memang minim. Keripik pisang olahan adik-adik mahasiswa akan kami jadikan produk desa dan nantinya ditampilkan. Namun, untuk produk unggulan mungkin bukan keripik pisang itu," jelas dia
Di sisi lain, Ketua PKK, Ivana Sutoyo menilai penyuluhan tersebut bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga.
"Acara ini bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga Ibu-ibu PKK. Selanjutnya kami akan memulai dengan praktik membuat produk hasil olahan pisang bersama," tutur dia. (K. Setia Widodo)
Bagikan