logo

Sekolah Kita

JSM Kaltim adakan Kunjungan Pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo

JSM Kaltim adakan Kunjungan Pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo
Pembina Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) Kalimantan Timur, Drs. Jaswadi, M.Si (kiri) dan Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Sri Sayekti, M.Pd (kanan) dalam Kunjungan Pembelajaran JSM Kalimantan Timur di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo Kamis (10/2/2022). (Eduwara.com/Dok. Istimewa Muhammadiyah 1 Ketelan Solo)
Redaksi, Sekolah Kita12 Februari, 2022 06:16 WIB

Eduwara.com, SOLO—Sebanyak 47 orang yang berasal dari Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) Kalimantan Timur mengadakan Kunjungan Pembelajaran di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Kamis (10/2/2022). 

Rombongan tersebut terdiri atas perwakilan 18 sekolah dan sembilan pimpinan daerah dan diikuti Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

Pembina JSM Kalimantan Timur, Drs. Jaswadi, M.Si mengatakan dipilihnya SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo sebagai sekolah yang dikunjungi karena mempunyai prestasi yang berkelanjutan.

“Sekolah ini sudah lima kali berturut-turut dipercaya oleh pemerintah, bahkan yang terakhir adalah program sekolah penggerak. Kemudian inovasi-inovasi setiap kepala sekolah berkesinambungan. Walaupun ada perbedaan, namun hal itu dalam rangka perbaikan untuk kemajuan,” kata dia ketika diwawancarai Eduwara.com selepas acara.

Selain itu, lanjut Jaswadi, menurut gaungnya di Kalimantan Timur, SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo menjadi sekolah favorit dan sudah berdiri sebelum kemerdekaan. Jaswadi menambahkan pengelolaan manajemen, kejuaraan-kejuaraan yang telah diraih, serta inovasi dan kreasi sekolah tersebut menjadi hal yang perlu ditiru bahkan diadopsi sekolah Muhammadiyah di Kalimantan Timur.

Kunjungan Pembelajaran Jaringan Sekolah Muhammadiyah (JSM) Kalimantan Timur di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Kamis (10/2/2022). (Eduwara.com/Dok. Istimewa Muhammadiyah 1 Ketelan Solo)

 

Menurut Jaswadi, masing-masing perwakilan sekolah memilih keunggulan-keunggulan yang akan diadopsi. Namun harus menyesuaikan situasi dan kondisi. Hal itu dikarenakan SD Muhammadiyah di Kalimantan Timur berbeda dengan yang ada di Jawa.

“Intinya apa yang ada di sini akan kami pelajari. Mana yang cocok akan kami terapkan, yang belum cocok nantinya bertahap. Utamanya mengenai Sekolah Penggerak,” tambah dia.

Branding Sekolah

Di sisi lain, salah seorang guru JSM, Noorma Lenny, S.Pd menuturkan hal yang didapat dari kunjungan tersebut adalah cara mem-branding sekolah, khususnya sekolah swasta.

Branding sekolah swasta ternyata harus berbeda dari sekolah-sekolah lain. Maka yang didatangi yaitu sekolah-sekolah yang dalam catatan termasuk maju dan berkembang dengan baik. Jadi tugas kami setelah pulang adalah hal-hal yang kami dapatkan di sini minimal bisa diadopsi dan diimplementasikan sesuai keadaan dan kemampuan,” kata dia.

Selain branding sekolah dasar, Kepala SD Muhammadiyah 001 Melak, Kutai Barat, Kalimantan Timur itu akan mengadopsi segi kepemimpinan dan kewirausahaan. Selain itu, dia juga akan mengimplementasikan kompetensi dan kemajuan di era digitalisasi SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo.

“Rata-rata kemajuan di era digitalisasi merupakan hal yang baru bagi kami. Mungkin bertahap akan kami ikuti, karena di sana masih terkendala jaringan. Tapi tidak menutup kemungkinan kami bisa maju,” pungkas dia. (K. Setia Widodo)

Editor: Riyanta

Read Next