Kemenag Siapkan Asesmen Kompetensi untuk Madrasah Se-Indonesia

09 Juli, 2022 08:04 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

09072022-Kemenag Asesmen Kompetensi Madrasah.jpg
Kegiatan Sosialisasi AKMI Tingkat Nasional dilaksanakan di Hotel Mercure Batavia Jakarta, Senin-Rabu (4-6/7/2022). (EDUWARA/Pendis Kemenag)

Eduwara.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah mempersiapkan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI).

AKMI merupakan penilaian kompetensi mendasar terhadap seluruh murid madrasah jenjang Madrasah Intidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) dan sebagai alat ukur untuk mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.

Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi saat membuka kegiatan Sosialisasi AKMI di Tingkat Nasional menyampaikan, AKMI menjadi strategis, sebab menjadi alat diagnosis literasi siswa, tepatnya empat literasi yakni literasi membaca, numerasi, sains dan sosial budaya.

“AKMI menjadi alat diagnosis siswa yang menjadi pilar penting keberadaan mutu madrasah. Maka kegiatan ini perlu didukung oleh Kanwil, Kemenag Kabupaten/Kota,” ujar Rohmat seperti dilansir Eduwara.com, Jumat (8/7/2022) dari laman resmi Ditjen Pendidikan Islam.

Menurut Rohmat, pada AKMI terdapat irisan Kurikulum Merdeka yang telah disahkan oleh Kemendikbudristek. Pada AKMI juga terdapat literasi sosial budaya yang dapat mendiagnosis indeks moderasi siswa di dalam lingkungannya. 

“Jika Program for International Student Assessment (PISA) hanya dua literasi yakni literasi membaca dan numerasi, maka AKMI ada tambahan yakni literasi sains dan sosial budaya. Ini juga searah dengan kebijakan Menteri Agama akan pentingnya moderasi beragama di tengah banyaknya pandangan agama di dalam masyarakat Indonesia,” kata dia.

Metode Penilaian Komprehensif

Rohmat berpesan, madrasah harus siap dengan Kurikulum Merdeka, meskipun Kemendikbudristek sudah lebih awal dengan keberadaan Guru Penggerak, Sekolah Penggerak sampai Implementasi Kurikulum Merdeka. 

“Kita manfaatkan AKMI juga sebagai media mengembangkan model pembelajaran berbasis nalar kritis, bukan hanya aspek kognitif tetapi juga aspek sikap, dalam hal ini sikap moderat,” pesan dia.

Sementara itu, Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi, Suwardi menyampaikan tujuan kegiatan Sosialisasi AKMI adalah untuk menyampaikan laporan AKMI tahun 2022, menyiapkan pelaksanaan AKMI tahun 2022 serta koordinasi persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional tahun 2022.

Suwardi menerangkan, asesmen dilakukan pada siswa madrasah sebagai metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya termasuk survei karakter. 

“Hasil asesmen dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran,” pungkas dia. (K. Setia Widodo)