Kampus
23 Juni, 2023 19:58 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Melalui program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menitipkan program pengembangan UMKM di 400 desa kepada 7.079 mahasiswa UGM.
Pesan pengembangan UMKM di desa-desa ini langsung disampaikan Menteri Kemenkop UKM Teten Masduki saat penerjunan mahasiswa KKN PPM UGM periode 2 Tahun 2023, Jumat (23/6/2023).
Sebanyak 7.079 mahasiswa tersebut berasal dari 19 fakultas dan mereka akan mengabdi di 31 provinsi, 97 kabupaten, 204 kecamatan, dan lebih dari 400 desa di penjuru Indonesia sejak 23 Juni hingga 11 Agustus 2023.
"Sebesar 99,9 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM. Jadi, di daerah nanti adik-adik akan bertemu dengan pedagang kecil, pengrajin, petani skala kecil dan lainnya," ucap Teten.
Tidak hanya membantu pengembangan usaha, Teten mengatakan mahasiswa KKN UGM juga dapat belajar menjadi enterpreneur. Pasalnya, saat ini Presiden Jokowi tengah menyiapkan sebuah road map besar di mana Indonesia menuju negara maju pada 2045 dan menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia.
Salah satu yang disiapkan selain membangun infrastruktur di seluruh Indonesia, juga melakukan modernisasi demokrasi, menjadikan birokrasi lebih ramping, melayani, dan dikelola ASN berpendidikan.
"Untuk menjadi negara maju perlu menyiapkan pebisnis tangguh. Sementara Indonesia baru memiliki 3,47 persen enterprenur, padahal di negara maju pebisnisnya minimum 4 persen," kata Teten.
Membangun Platform
Teten mengungkapkan harapannya, nanti sepulang KKN para mahasiswa punya inspirasi mengembangkan bisnis, membangun platform untuk membantu petani di desa dan UMKM supaya tidak terperangkap dalam skala usaha mikro.
"Kalian harus menjadi dan memberikan inspirasi bagi masyarakat. Sehingga saat kembali ke kampus, kalian telah memiliki catatan-catatan untuk menyiapkan Indonesia menjadi negara maju," tegasnya.
Rektor UGM Ova Emilia, menyebut 7.079 mahasiswa UGM tersebut akan menjalankan berbagai program pengabdian guna membantu mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat. Mahasiswa juga akan melakukan pengabdian guna membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, mendorong kemandirian, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
"Sejak 1971 KKN menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa sebagai bentuk komitmen dan kontribusi UGM untuk mewujudkan program pengabdian dan implementasi Iptek. KKN juga diarahkan sebagai program peningkatan karakter mahasiswa agar memiliki empati dan kepedulian terhadap permasalahan riil masyarakat," katanya.
Dari seluruh mahasiswa KKN PPM tersebut, ada 2.199 mahasiswa yang terbagi dalam 79 unit KKN, yang akan melaksanakan kegiatan pengabdian di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tema pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan KKN PPM UGM kali ini juga diikuti sembilan mahasiswa asing dari Jerman, Vietnam, Filipina, dan Myanmar dan dalam waktu dekat akan menyusul beberapa mahasiswa dari Yamagata University, Jepang.
Bagikan