Sekolah Kita
23 Februari, 2022 20:10 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Program Kelas Khusus Olahraga (KKO), SMAN 1 Sewon, Kabupaten Bantul, menjadi andalan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam mencetak atlet berprestasi. Dua siswanya, tahun ini menjadi andalan pada cabang olahraga (Cabor) panahan tingkat nasional dan internasional.
Ditemui Eduwara.com, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Sewon Marharjono mengatakan program KKO pada awalnya merupakan kelas binaan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada 2011.
"Saat ini, dua kelas di jurusan IPS, yaitu IPS 3 dan IPS 4 dikhususkan untuk program KKO dari tingkat 10 sampai 12. Setiap kelasnya berisi 36 siswa," kata Marharjono, Rabu (23/2/2022).
Dalam program ini, diselenggarakan pendidikan bagi siswa yang berprestasi di dalam 10 cabor, yaitu atletik, balap sepeda, basket, bulutangkis, sepak bola, voli, panahan, karate, pencak silat, tenis dan taekwondo.
Marharjono menyatakan perbedaan program KKO dengan kelas reguler terdapat pada penambahan jam olahraga sebanyak enam jam dalam seminggu. Jadi setiap Selasa dan Kamis, para siswa di kedua kelas ini diberi kesempatan untuk berlatih sesuai cabornya dari pukul 07.00-09.00 WIB.
"Dulu, di pembelajaran tatap muka (PTM), usai berlatih, baik di sekolah maupun di luar sekolah, para siswa ini tetap kembali ke sekolah untuk mendapatkan pelajaran reguler dengan durasi waktu perjamnya diperpendek. Namun tetap 10 jam mata pelajaran," jelasnya.
Tidak hanya itu, perbedaan program KKO ini juga dari sisi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB). Bila pada penerimaan siswa reguler penerimaan diberlakukan pada Juni setiap tahun. Untuk program KKO, PPDB sudah dimulai sejak Mei.
Di program KKO, siswa yang mendaftar tidak terkena ketentuan zonasi sehingga dari luar daerah boleh mendaftar di sini. Semua pendaftar akan diseleksi melalui capaian sertifikat atau piagam perlombaan yang pernah diikuti, minimal tingkat kabupaten.
"Kami juga menyediakan sarana prasarana untuk pelatihan mereka. Sekolah juga telah menunjuk 10 pelatih sesuai cabor untuk membimbing mereka mencapai prestasi yang membanggakan," jelasnya.
Nama Baik Sekolah
Marharjono mengatakan keberadaan KKO di SMAN 1 Sewon mengangkat nama baik sekolah, tidak hanya di tingkat lokal, namun nasional, regional ASEAN bahkan internasional.
Tahun ini, dua siswa kelas XII IPS 3 yang bergelut di cabor panahan berhasil menembus tingkat nasional dan internasional. Atlet Lisnawanto Putra Aditya meraih medali perak di PON XX 2021 di Papua. Kemudian Arif Dwi Pangestu yang tampil di Olimpiade 2020.
"Tahun ini, kita akan membagi program KKO tidak hanya di jurusan IPS saja namun juga IPA. Jadi nanti ada satu kelas KKO di kelas IPS dan IPA," lanjutnya.
Ini dilakukan untuk memfasilitasi siswa KKO yang berprestasi untuk bisa ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada program Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Pasalnya, selama ini banyak lulusan KKO yang tidak bisa masuk FIK dari jalur SNMPTN, karena yang dilihat adalah nilai dari mata pelajaran Eksak. Siswa bisa masuk Prodi FIK melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau ujian Mandiri.
Penanggung jawab program KKO SMAN 1 Sewon Bambang Utoro menjelaskan ketiadaan even olahraga selama pandemi menjadikan tahun ini PPDB siswa KKO tidak lagi bertumpu pada piagam perlombaan yang didapatkan selama SMP.
"Piagam sementera ini bukan bukan menjadi satu-satunya syarat karena minimnya perlombaan. Bisa saja pendaftaran melalui surat keterangan dari klub maupun pelatih, tanpa melihat piagam yang diperoleh. Kami menyayangkan kondisi ini padahal potensi anak muda saat ini di berbagai cabor sangat besar," katanya.
Namun hal ini, menurutnya, tidak akan menjadi kendala bagi SMAN 1 Sewon, yang selama ini dikenal sebagai sekolahnya para atlet berprestasi di DIY. Bambang mengatakan pihaknya akan terus konsisten sebagai penyumbang atlet bagi Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) maupun Pekan Olahraga Daerah (Porda) bagi Bantul maupun DIY.
Bagikan