Orang Tua dan Guru Berperan Menumbuhkan Minat Baca Anak

30 Maret, 2022 21:02 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

30032022-Kemendikbudristek Cinta Anak Pada Buku.jpg
Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar, Kurniawan, dalam webinar Menumbuhkan Kecintaan Anak Pada Buku dan Kegiatan Membaca Provinsi DKI Jakarta, Senin (28/03/22). (https://ditpsd.kemdikbud.go.id/)

Eduwara.com, JAKARTA – Indonesia masih menghadapi persoalan pendidikan yang kompleks. Hal tersebut karena Indonesia memiliki wilayah geografis yang sangat luas, jumlah sekolah dan jumlah siswa yang sangat banyak, dengan latar belakang budaya yang beragam.

Ditambah pandemi Covid-19 yang belum usai, berimbas kepada terjadinya krisis pembelajaran atau learning loss, dan kesenjangan pembelajaran antara daerah yang maju dan daerah tertinggal.

Bahkan hasil studi nasional maupun internasional menunjukkan banyak siswa yang tidak mampu memahami bacaan sederhana, termasuk memahami matematika dasar akibat krisis pembelajaran selama pandemi.

Hal tersebut dikemukakan Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurniawan, pada saat memberikan sambutan dalam webinar Menumbuhkan Kecintaan Anak pada Buku dan Kegiatan Membaca Provinsi DKI Jakarta, yang diselenggarakan oleh Direktorat Sekolah Dasar (28/03/22).

“Kita ketahui bahwa rata-rata kesenjangan nasional dari segi literasi selama masa pandemi Covid-19 untuk satuan Sekolah Dasar itu enam bulan. Boleh jadi ada yang lebih rendah atau lebih tinggi, sedangkan untuk numerasi rata-rata itu lima bulan," ujar Kurniawan seperti yang dilansir Eduwara.com, Kamis (30/3/2022), dari laman web Direktorat Sekolah Dasar.

Persoalan pendidikan, sambung dia, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah daerah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita bersama.

Salah satu solusi meningkatkan kualitas pendidikan dari sisi literasi dan numerasi, adalah dengan menumbuhkan minat membaca pada anak. Karena anak suka meniru orang yang ada di sekitarnya, maka orang tua dan guru memiliki peran penting dalam menumbuhkan karakter minat baca pada anak.

“Apabila orang tua dan para guru rajin membaca maka harapan kami ajaklah anak-anak untuk sama-sama ikut membaca. Sehingga nantinya akan tumbuh kesadaran dan budaya anak untuk membaca,” tambah dia.

Menjadi Kebiasaan

Seperti diketahui bahwa perubahan perilaku diawali dengan diajarkan, kemudian dilatih secara konsisten sehingga akan menjadi kebiasaan.

“Harapan kami para peserta didik kita khususnya di jenjang Sekolah Dasar ini memiliki kecintaan terhadap buku dan minat baca yang tinggi. Sehingga masalah-masalah yang tadi disebutkan di awal bisa segera diatasi dan kualitas pembelajaran di negara kita bisa terus meningkat,” harap dia.

Selaras dengan Kurniawan, Dekan Fisip Universitas Esa Unggul, Harlinda Syofyan, mengatakan literasi mampu untuk mengembangkan budi pekerti, menciptakan budaya membaca serta meningkatkan pemahaman terhadap suatu bacaan.

Selain itu, literasi sangat membantu anak dalam menambah wawasan, menambah kosakata, melatih fokus dan konsentrasi serta melatih anak untuk menulis dan merangkai kata dengan baik.

“Oleh karena itu kegiatan literasi ini harus dibiasakan sejak dini dan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di era saat ini kita bisa melakukan pendekatannya melalui perkembangan teknologi. Karena anak-anak kita sudah sangat akrab dengan gadget, jadi kita bisa memberikan bacaan yang sifatnya elektronik,” ujar Harlinda. (K. Setia Widodo/*)