Kampus
27 Agustus, 2023 18:14 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Berupaya mengenalkan bisnis digital ke masyarakat, tiga mahasiswa Program S2 Program Magister Teknologi Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga memberikan pelatihan pembuatan website untuk perdagangan digital (E-commerce).
Tim yang beranggotakan M Iqbal Jalaludin, Linda Khoirun Inayah dan Irma Eriyanti Putri, bersama-sama melatih warga Perum Griya Kembang Putih, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Bantul pada Sabtu (26/8/2023).
Mewakili kedua rekannya, Iqbal mengatakan timnya memilih pembuatan website, khususnya untuk pengembangan usaha, berdasarkan besarnya pasar digital Indonesia ke depan.
"Kami dalam program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) memang menyasar pelaku usaha UMKM yang belum memiliki website sebagai pendukung penjualannya. Kami juga mengajak pemuda-pemudi, mengenalkan mereka sejak dini tentang peluang ekonomi digital," kata Iqbal.
Merilis data Kementerian Informasi dan Komunikasi, Iqbal menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi digital akan menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Pemerintah berharap bisnis UKM yang dikenal tahan banting memanfaatkan e-commercer untuk mencapai pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2025 di angka USD 124 miliar.
"Kami sengaja mengenalkan peluang ekonomi ke pemuda-pemudi karena mereka saat ini merupakan pengguna aktif teknologi informasi. Kami tidak ingin mereka menjadi pengguna saja, namun juga menjadi pemain yang produktif melalui usaha di e-commerce," jelasnya.
Setiap tahun, pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air meningkat 40 persen. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia.
Anggota tim lainnya, Irma Eriyanti Putri menambahkan pelatihan pembuatan website e-commerce difokuskan pada langkah dasar menjadikan toko online yang dimiliki menarik dan memikat pengunjung.
"Kami melatih bagaimana memilih gambar terbaik untuk ditampilkan, kemudian penentuan harga, dan beberapa aturan perdagangan online kepada peserta. Ke depan, kami tetap akan memberikan pendampingan hingga usaha mereka maju," katanya.
Salah satu peserta, Purwanti yang menjalankan bisnis menjahit baju mengaku bersyukur mendapatkan pelatihan ini. Baginya, perdagangan di dunia digital masih baru.
"Awalnya agak bingung juga. Namun perlahan-lahan saya bisa mengikuti arahan dari pelatih. Saya ingin memasarkan jasa jahit saya secara online agar mendapatkan pasar yang lebih luas," katanya.
Bagikan