Kampus
08 November, 2024 20:40 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JAKARTA – Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas berkolaborasi dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Towards Net Zero Emissions: Future Human Capital for Oil and Gas Industry”, di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
FGD yang dihadiri 150 peserta berasal dari instansi pemerintah, badan usaha dan asosiasi sub-sektor migas, sekolah dan perguruan tinggi, menghadirkan narasumber, yaitu Sekretaris SKK Migas Luky Agung Yusgiantoro, Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan-Kementerian Ketenagakerjaan Moh Amir Syarifuddin, VP Human Capital System Direktorat SDM-PT Pertamina (Persero) Gusman Adiwardhana dan Ketua Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Raam Krisna.
Kepala PPSDM Migas, Waskito Tunggul Nusanto, mengatakan tujuan FGD adalah untuk mengeksplorasi peta transformasi SDM di industri minyak dan gas serta tantangan dan peluang dalam pengembangan SDM untuk menghadapi energi rendah karbon pada masa depan.
Sedangkan Direktur PEM Akamigas, Erdila Indriani, mengatakan sebagai bagian dari BPSDM ESDM yang menyiapkan SDM unggulan melalui pendidikan vokasi, PEM Akamigas sangat mendukung upaya pemerintah untuk menyeimbangkan antara kebutuhan Net Zero Energi (NZE) pada masa mendatang dengan kebutuhan SDM pengelolanya.
“Untuk mencapai tujuan yang disampaikan Sekretaris BPSDM ESDM, PEM Akamigas siap mendukung transisi energi di Indonesia dengan menyediakan SDM unggulan,” katanya.
Karena, lanjut Erdila, selama ini sering kali yang menjadi konsentrasi adalah bagaimana mencari sumber atau energi alternatif yang hijau atau NZE, dengan harapan bauran energi EBT makin banyak dan bisa menggantikan energi konvensional yang identik kotor dengan target tahun 2060.
“Kita lupa bahwa jika alternatif energi baru ada, tetapi apakah SDM yang mengelola ada atau siap secara skill atau kompetensi? Atau apakah SDM yang sekarang bekerja di bidang energi konvensional sudah dipikirkan nanti bekerja apa? Semoga melalui serangkaian kegiatan road to Human Capital Summit 2025 ini, apa yang kita cita-citakan bersama bisa terwujud dengan sinergitas seluruh pihak terkait,” katanya.
Transisi Energi
Menurut Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Wahid Hasyim, selaras dengan upaya mempercepat transisi energi sesuai Peta Jalan NZE pada tahun 2060 dan untuk mengembangkan SDM yang berkualitas dan kompeten untuk mencapai transisi energi, BPSDM ESDM akan melaksanakan Human Capital Summit ke-2 dengan tema “Accelerating the Transformation of Green Collar Workforce toward Energy Transition” pada Juni tahun 2025.”
“Tujuan besar dalam acara HC Summit 2025 di antaranya menyusun dokumen strategis yang mengidentifikasi arah kebijakan utama dan terpenting untuk mempercepat transformasi Green Collar Workforce untuk mendukung transisi energi menuju NZE 2060,” paparnya.
Kemudian, green job di sektor energi, khususnya sub sektor migas, juga makalah analisis kebutuhan SDM untuk mendukung transisi energi di Indonesia, khususnya terkait kuantifikasi kebutuhan tenaga kerja.
“Juga, deklarasi dan penandatanganan komitmen kolaborasi dan sinkronisasi aksi dalam percepatan transformasi Green Collar Workforcedi Indonesia,” katanya.
Dijelaskan pula serangkaian kegiatan dilakukan menuju Human Capital Summit 2025, seperti FGD Towards Net Zero Emissions: Indonesia Project Development of CCS and CCUS pada Agustus 2024. Kemudian, pada akhir November 2024 juga akan dilaksanakan Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral (SNTEM).
Kegiatan yang diprakarsai BPSDM ESDM ini didukung seluruh satuan kerja di bawahnya, seperti PPSDM Migas, PPSDM Geominerba, PPSDM Aparatur, PPSDM KEBTKE, PEM Akamigas, PEP Bandung dan BDTBT.
Bagikan