Kampus
29 Desember, 2025 23:13 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama

Eduwara.com, JOGJA – Program Studi (Prodi) Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan inovasi diversifikasi pangan berbahan dasar ikan. Melalui skema Program Dana Padanan (PDP) Kedaireka 2025, tim peneliti UNY berhasil mentransformasi ikan bandeng dan lele menjadi produk siap santap modern yang praktis dan bergizi.
Tim yang dipimpin oleh Kaprodi Pendidikan Tata Boga UNY, Fitri Rahmawati, mengembangkan dua produk utama: Fish Bar Ikan Bandeng dan Mangut Lele dalam kemasan retort pouch. Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara UNY dengan mitra industri CV Faniafood Indonesia Sehat.
“Kolaborasi ini diawali melalui penjajakan kerja sama dan peran mitra sebagai dosen praktisi pada mata kuliah Kewirausahaan,” terang Fitri dalam rilis resminya, Senin (29/12/2025).
Produk pertama, Bandeng Fish Bar, hadir sebagai camilan sehat berbentuk batang (persegi panjang). Produk ini dirancang sebagai sumber energi dan protein tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk pemulihan stamina setelah beraktivitas atau berolahraga.
Menurut Fitri, ikan bandeng dipilih karena kaya akan asam lemak omega-3 yang esensial bagi kesehatan jantung dan fungsi otak.
“Produk ini juga sangat baik dikonsumsi anak-anak sebagai kudapan padat gizi untuk mendukung pertumbuhan mereka,” tambahnya.
Mangut Lele
Inovasi kedua menyasar kuliner tradisional, yakni Mangut Lele. Berbeda dengan mangut lele konvensional yang cepat basi karena kadar air tinggi, versi terbaru ini dikemas menggunakan teknologi retort pouch.
Teknologi ini mengintegrasikan proses sterilisasi termal yang terkontrol sehingga produk memiliki daya simpan lama tanpa mengurangi cita rasa tradisionalnya.
"Ini adalah solusi teknis untuk mengatasi keterbatasan keamanan pangan pada bumbu basah yang rentan mikroorganisme," jelas Fitri.
Invensi ini diharapkan tidak hanya memperluas pemanfaatan pangan lokal, tetapi juga menjawab kebutuhan konsumen modern yang menginginkan kepraktisan. Bagi dunia industri, hasil penelitian ini membuka peluang pengembangan produk siap saji (ready-to-eat) berbasis kuliner nusantara dengan nilai tambah dan daya saing tinggi.
Langkah ini mempertegas komitmen Pendidikan Tata Boga UNY dalam mendukung diversifikasi pangan nasional sekaligus melestarikan kekayaan kuliner Indonesia melalui sentuhan teknologi pangan terkini.
Bagikan