Vokasi
03 Januari, 2022 09:06 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JAKARTA— Dosen di perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi dituntut untuk menghasilkan penelitian yang selaras dengan kebutuhan di industri terkait.
Hal itu yang menjadi dasar bagi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menyelenggarakan Bimbingan Teknis Calon Reviewer Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat selama empat tahap berturut-turut jelang akhir tahun 2021. z Kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih 500 dosen pendidikan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi.
Direktur Akademi Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) Beny Bandanajaya menyampaikan adanya penelitian yang dilakukan oleh para dosen vokasi yang difasilitasi oleh Kemdikbudristek diharapkan dapat menjadi solusi dalam pemecahan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat.
“Untuk penelitian pada 2022 akan fokus bidang riset yang dikembangkan di bidang ekonomi, pariwisata, dan kesehatan. Khusus vokasi, luaran [output] yang diharapkan adalah sebuah produk atau prototipe yang bisa digunakan oleh masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Ditjen Vokasi Kemendikbudristek, Jumat (31/12/2021).
Dia menambahkan, berbeda dengan skema riset dosen pendidikan akademik, skema penelitian bagi dosen pendidikan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi diwajibkan dengan adanya dokumen studi kelayakan dan rencana bisnis dari penelitian yang dihasilkan. Hal itu guna memastikan kebutuhan pasar antara kebutuhan bagi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan masyarakat.
Beny juga menegaskan, diselenggarakannya bimbingan teknis bagi calon reviewer dapat memberikan kesiapan bagi para peserta dalam melaksanakan proses review proposal dan hasil penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat yang baik dan benar sesuai standar kualitas yang diinginkan.
Maka dari itu, dalam bimbingan teknis yang diselenggarakan tersebut peserta dibekali dengan berbagai materi-materi yang berkaitan dengan strategi penilaian administrasi dan substansi dalam melakukan review proposal, hasil penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang diajukan oleh para dosen vokasi untuk didanai oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi untuk tahun 2022 mendatang.
Beny menambahkan, penelitian yang merupakan lanjutan dari program yang telah diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemristekdikti) masih terus menyesuaikan proses transisi dalam melahirkan berbagai transformasi baru.
“Kita akan melanjutkan apa yang sudah dilanjutkan oleh Kemristekdikti, yaitu Simlitabmas [Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat]. Artinya, apa yang akan kita lanjutkan tidak jauh beda dengan sistem yang sudah berjalan. Tentunya, semuanya akan terus dikembangkan dan kita berharap pengelolaan yang masih transisi ini kita terus berbenah karena ada beberapa transformasi yang berproses,” imbuhnya.
Bagikan