logo

EduBocil

Lepasliarkan Puluhan Burung, Warga Sekaran Didik Generasi Muda Lestarikan Lingkungan

Lepasliarkan Puluhan Burung, Warga Sekaran Didik Generasi Muda Lestarikan Lingkungan
Warga Dukuh Sekaran, Banaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, melepasliarkan burung untuk menjaga ekosistem lingkungan, Minggu (26/12/2021). (Eduwara.com/M. Diky Praditia)
Redaksi, EduBocil27 Desember, 2021 15:15 WIB

Eduwara.com, SOLO—Warga Dukuh Sekaran, Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Klaten, melepasliarkan puluhan burung untuk menjaga ekosistem dukuh, Minggu (26/12/2021). Kegiatan itu sekaligus untuk mendidik generasi muda melestarikan lingkungan.

Warga dukuh, dari anak-anak, remaja, hingga orang tua pagi itu tumplek bleg di tanah lapang depan Sanggar Bocah Jawa di dukuh itu. Anak-anak sanggar yang rata-rata siswa SD itu juga unjuk kebolehan baca geguritan yang dikemas dalam fragmen Aja Nganti Ditutuh Anak Putu (Alamku Lestari). 

Selain itu, acara itu dimeriahkan penampilan tari Marvel Gracia dari Mugidance Studio. Tarian penari belia yang menggambarkan kelincahan gerak burung itu digelar sebelum acara puncak pelepasliaran burung.

Seusai menari, Marvel diwawancarai pembawa acara dan warga tentang proses menarinya. Hal itu ditujukan untuk memberikan motivasi anak-anak Dukuh Sekaran. Putra dari penari kenamaan Mugiyono Kasido bercerita sudah belajar menari sejak kecil. Pelajar SMP itu juga menceritakan dirinya pernah mendapatkan penghargaan menari dari presiden.

Kepala Desa Banaran, Catur Widodo, menyampaikan acara tersebut sangat membantu dalam pemulihan keseimbangan alam. "Kami sangat mendukung acara ini karena membantu memperbaiki ekosistem di wilayah kami. Sebelumnya banyak pemburu yang datang, namun sudah berkurang," kata dia saat diwawancarai Eduwara.com di sela-sela acara.

Larangan Berburu

Catur menguraikan akan membuat peraturan desa mengenai pelarangan perburuan liar burung di Desa Banaran. Dia berjanji akan menyampaikan kegiatan warga itu kepada pemerintah kecamatan dan kabupaten agar mendapat dukungan.

Penampilan Marcel Gracia dari Mugidance Studio di acara pelepasliaran burung di Dukuh Sekaran, Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Minggu (26/12/2021). (Eduwara com/M. Diky Praditia)

 

Sementara itu, Ketua RW 01 Sekaran, Marjono menjelaskan pelepasliaran burung di desanya sudah tiga kali diadakan sejak 2019. Sebelum ada acara itu banyak pemburu berburu burung di Dukuh Sekaran. "Dulunya banyak burung-burung berkicau di kampung ini. Lalu ada banyak pemburu kemari sehingga jumlah burung berkurang. Sehingga suasana dukuh yang semula dihiasi kicau burung, hilang keindahannya," ungkap Marjono.

Menurut dia, semenjak program pelepasliaran burung diadakan setahun sekali, sudah tidak ada lagi perburuan burung liar di Desa Banaran. Tiap sudut desa dipasang plang larangan perburuan burung liar. "Setelah kami memasang plang, alhamdulilah tingkat perburuan liar sangat berkurang," ucap dia.

Marjono melanjutkan, burung-burung yang dilepasliarkan merupakan sumbangan dari warga. Beberapa warga menyumbang uang yang digunakan untuk membeli burung, sebagian lagi langsung memberikan burung. 

"Ada puluhan burung yang dilepaskan, tediri atas 26 perkutut, 15 terkukut, tujuh kutilang, dan lima cucak, serta burung-burung kecil," tambahnya.

Penampilan anak-anak Sanggar Bocah Jawa di acara pelepasliaran burung di Dukuh Sekaran, Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Minggu (26/12/2021). (Eduwara com/M. Diky Praditia)

 

Seluruh elemen warga desa Sekaran menyambut positif kegiatan tersebut. Mereka guyub dalam menyukseskan acara yang dilaksanakan di halaman Sanggar Bocah Jawa itu. 

Salah seorang Ibu PKK yang juga mengikuti kegiatan tersebut, Ny. Suharto menuturkan masyarakat setempat sudah sadar menjaga ekosistem. Menurutnya, acara itu juga menjadi sarana pendidikan bagi anak-anak agar tetap melestarikan lingkungan.

Ketua Karang Taruna Dukuh Sekaran, Arifin menjelaskan kegiatan tersebut sebagai upaya warga untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Tiap kali ada yang melakukan perburuan, warga segera mengingatkan agar tidak melakukan perburuan. "Harapan kami kegiatan seperti ini bisa diikuti tempat lain sehingga lingkungan bisa terlindungi," kata dia. (K. Setia Widodo, M. Diky Praditia)

 

Editor: Riyanta

Read Next