Sembilan Mahasiswa Program ASEAN Master UGM Diwisuda

10 Mei, 2023 20:04 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

10052023-UGM mahasiswa asean master diwisudua.jfif
Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan negara ASEAN Kjell Tormod Pettersen memberikan ucapan selamat kepada wakil mahasiswa Program ASEAN Master in Sustainability Management yang mengikuti wisuda Program Pasca Sarjana UGM, Rabu (10/5/2023). Program beasiswa Program ASEAN Master in Sustainability Management ini merupakan inisiatif dan hasil kolaborasi antara Kedutaan Besar Norwegia, ASEAN University Network, dan Universitas Gadjah Mada. (EDUWARA/Dok. UGM)

Eduwara.com, JOGJA – Sembilan mahasiswa lulusan master (MBA) dari program studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) menjalani wisuda Pasca sarjana, Rabu (10/5/2023). Kesembilan orang ini merupakan penerima beasiswa Program ASEAN Master in Sustainability Management.

Sekretaris Prodi MM FEB UGM Rocky Adiguna menuturkan Program ASEAN Master in Sustainability Management diadakan dengan tujuan menciptakan pemimpin masa depan yang memahami tentang keberlanjutan serta keterampilan manajemen untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi di kawasan ASEAN.

"Program ini dirancang dengan pendekatan multidisiplin, mengintegrasikan konsep lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam kurikulumnya," jelasnya.

Diharapkan dengan bekal pengetahuan yang komprehensif dan pendidikan berkualitas tinggi, lulusan program ini diharapkan mampu menghadirkan solusi berkelanjutan bagi kawasan ASEAN, sekaligus meningkatkan kerja sama antar negara anggota.

Rocky menerangkan pada Batch pertama program ASEAN Master in Sustainability Management yang diselenggarakan pada 2021-2022, terdapat keikutsertaan 23 mahasiswa yang berasal dari 8 negara anggota ASEAN.

Dalam program yang akan berlangsung hingga 2024, untuk batch pertama tercatat 16 orang, dari 23 orang dinyatakan sudah lulus. Namun demikian dari 16 orang tersebut, hanya sembilan orang yang hadir mengikuti prosesi wisuda sedangkan tujuh orang lainnya memilih tidak hadir.

"Ketujuh orang tersebut berasal dari negara Vietnam, Filipina, Kamboja dan Myanmar," katanya.

Seniman Yogyakarta Hendro Plered naik kuda keliling Grha Sabha Pramana (GSP) seusai mengikuti wisuda Pasca Sarjana UGM, Rabu (10/5/2023). Hendro menyandang gelar MBA setelah menamatkan Prodi Magister Manajemen FEB UGM dengan konsentrasi Strategic Marketing. (EDUWARA/K. Setyono)

Investasi

Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan negara ASEAN Kjell Tormod Pettersen, yang hadir saat wisuda di UGM, menjelaskan beasiswa Program ASEAN Master in Sustainability Management merupakan inisiatif dan hasil kolaborasi antara Kedutaan Besar Norwegia, ASEAN University Network, dan Universitas Gadjah Mada.

"Saya kira ini adalah upacara wisuda yang sangat mengesankan. Saya sangat senang karena begitu banyak mahasiswa yang lulus hari ini dengan gelar (MBA). Hal ini menunjukkan bahwa investasi kami tidak sia-sia dan bermanfaat," kata Dubes Pettersen.

Soal kelanjutan pemberian beasiswa untuk Program ASEAN Master in Sustainability Management, Dubes Pettersen meyakinkan bahwa pihaknya siap mendorong keberlanjutan dari program ini dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di kawasan Asia Tenggara. 

Sementara, wisudawan program pascasarjana UGM Endra Harsaya (60) atau Hendro Plered memilih naik kuda keliling Grha Sabha Pramana (GSP) usai diwisuda.

Hendro yang merupakan seniman menyandang gelar MBA setelah menamatkan Prodi Magister Manajemen FEB UGM dengan konsentrasi Strategic Marketing.

"Ya saya naik kuda karena kuda itu merakyat dan saya nggak punya Rubicon kaya orang-orang kaya," kata Hendro ditemui di sela-sela naik kuda.

Hendro mengaku sudah punya janji atau nazar. Sebagai anak desa, di Pleret, Kabupaten Bantul dia ingin naik kuda setelah wisuda S2. Selain menurutnya kuda yang ia tunggangi syarat makna.