logo

Sekolah Kita

Lewat Program Guru Penggerak, Gunungkidul Bersiap Sambut Bonus Demografi

Lewat Program Guru Penggerak, Gunungkidul Bersiap Sambut Bonus Demografi
Lewat Program Guru Penggerak, Gunungkidul Bersiap Sambut Bonus Demografi (Istimewa)
Setyono, Sekolah Kita09 Mei, 2023 13:37 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Sebanyak 110 guru Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dari berbagai jenjang selama enam bulan dipersiapkan menjadi Guru Penggerak.

Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGI) ini merupakan kolaborasi antara sekolah dan pihak luar ini bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) menjelang bonus demografi Indonesia.

Diinisiasi Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY, pembukaan program pelatihan guru penggerak ini dibuka dengan festival 'Panen Hasil Belajar' yang diisi dengan lokakarya hasil pembelajaran mengenai program pendidikan guru penggerak, Senin (8/5/2023).

Dalam rilis, Selasa (9/5/2023), Kepala BBGP Adi Wijaya menerangkan program guru penggerak adalah program nasional yang diluncurkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Di lokakarya ini kami menghadirkan berbagai hasil pelatihan dan pembelajaran 110 guru yang telah mendapatkan pelatihan dari 15 mentor selama enam bulan lalu, salah satunya adalah buku yang ditulis bersama murid-muridnya. Tak hanya itu, ada karya alas kaki karya dua siswa difabel tunarungu," kata Adi.

Adi mengatakan di program guru penggerak, para guru ini diberi ilmu bagaimana cara membuat siswa dapat nyaman dan dapat belajar dengan baik. Sebagai dukungan para proses pembelajaran yang dilakukan para guru penggerak, BBGP memfasilitasi ruang komunitas belajar untuk dimanfaatkan paling tidak sebulan sekali untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

"Harapan kami, Guru Penggerak dapat menjadi pemimpin pembelajaran dan menjadi teladan dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta menciptakan SDM unggul," lanjutnya.

Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati menyatakan pelaksanaan proses Merdeka Belajar tidak cukup di ruang lingkup belajar saja tetapi juga membutuhkan peran dari pihak lain seperti lembaga pendidikan.

"Proses Merdeka Belajar tidak cukup di ruang lingkup belajar saja tetapi juga membutuhkan peran dari pihak lain seperti lembaga pendidikan," ungkapnya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyambut baik hadirnya 110 guru penggerak yang merupakan angkatan keenam lewat program yang diinisiasi Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY.

Menurutnya kehadiran para guru penggerak dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan SD Mini sangat diperlukan di Gunungkidul, terlebih dalam dua tahun mendatang terdapat tantangan besar yaitu bonus demografi.

"Kami menginginkan para guru penggerak ini dalam mendidik pelajar juga tidak melupakan mengenai pengetahuan tentang kepemimpinan. Kepemimpinan yang baik itu ditentukan oleh 20 persen ilmu pengetahuan dan 80 persen karakter manusia," tutup Sunaryanta.

Read Next