Vokasi
29 November, 2022 01:56 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, BLORA – Lima mahasiswa Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas berhasil membawa pulang medali emas dan penghargaan khusus “Excellence in Innovation” dalam ajang Innovation Week Africa (IWA) 2022 yang dilaksanakan pada 10-11 November 2022 secara daring.
Prestasi lima mahasiswa PEM Akamigas tersebut diraih melalui karya berjudul SIPINTER (Sistem Pertanian Terintegrasi Terbarukan) atau “Renewable Integrated Agricultural System to Increase Household Income”.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Rizky Muhammad Afandi, Muhammad Elan Sinatrya, Ristakin, David Gihock Napitu (Teknik Instrumentasi Kilang PEM Akamigas) dan Pangeran Rafli Pasha (Teknik Pengolahan Minyak dan Gas).
Dalam rilis yang dikirimkan kepada Eduwara.com, Senin (28/11/2022), Rizky menjelaskan bahwa IWA 2022 merupakan kompetisi internasional yang diikuti oleh peserta dari berbagai negara Indonesia, Cina, Maroko, Lebanon, Swedia, Uni Emirat Arab, dan lain-lain. Kompetisi yang diprakarsai OFEED.Inc diharapkan mampu memberikan kontribusi pada perkembangan ekonomi, sosial, dan teknologi global.
“Karya inovasi yang dimunculkan para peserta diharapkan memberikan efisiensi energi, mengembangkan dan menghadirkan poyek-proyek yang ramah lingkungan hingga memberikan keuntungan bagi masyarakat,” jelas Rizky mewakili teman-temannya.
Rizky dan keempat temannya mengaku tidak berharap banyak bakal memenangkan kompetisi tersebut mengingat karya inovasi yang didaftarkan para peserta mencapai 612 karya.
“Dari situ diambil 55 finalis sehingga benar-benar di luar expektasi kami bisa mendapatkan gold medal dan penghargaan khusus. Dan, penghargaan khusus ini hanya diberikan kepada 12 tim. Kami menjadi satu satunya peserta dari Indonesia yang mendapat penghargaan ini. Penghargaan ini menjadikan kami semakin semangat untuk bisa mengimplementasikan SIPINTER kepada masyarakat luas sehingga semakin banyak masyaarkat bisa mendapatkan manfaatnya,” papar Rizky.
Sebagai sebuah karya inovasi, lanjut Rizky, SIPINTER sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 2020. Rizky bersama keempat temannya bahkan sudah membuat prototype dengan dana pribadi. Saat itu, SIPINTER bahkan pernah diikutsertakan dalam sebuah lomba karya inovasi di Kabupaten Blora.
“Waktu itu, karya tersebut banyak mendapat kritik sehingga kami gagal,” ungkapnya.
Tak lantas berputus asa, kegagalan tersebut justru memacu Rizky dan keempat temannya melakukan serangkaian perbaikan, termasuk penambahan fitur dan konsep.
“Alhamdulillah, tahun 2022 karya kami ini berhasil mendapat pendanaan dari INNOVILLAGE 2022, kurang lebih Rp 16 juta. Kami diberi waktu 50 hari sampai 28 November 2022 untuk implementasi inovasi di Desa Temengeng,” paparnya.
Karena itulah, menurut Rizky dan keempat temannya, penghargaan yang diraih dalam IWA 2022 bukan menjadi pencapaian terakhir SIPINTER. Justru, penghargaan tersebut menjadi langkah awal perjalanan SIPINTER untuk bisa semakin berkembang dan secara masif dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Harapannya, dengan adanya penghargaan ini bisa memudahkan kami dalam kerja sama dengan berbagai stakeholder sehingga dapat mengembangkan SIPINTER secara masif lagi,” paparnya. (*)
Bagikan